Oleh: Pengacara Francis Dohos Dor, S.H
Tulisan ini adalah Opini hasil jahitan fakta kurun waktu 22 Oktober 2023 sampai saat opini ini dimuat, dalam apa yang saya temukan mengurus Kasus yang menimpa Sdr. Renol Latif Mantan Chieff Accounting PT. Dtour Pesona Indonesia Cabang Manggarai Barat/Hotel Loccal Collection Labuan Bajo.
Petarung Lokal
Renol Latif bekerja di Hotel Loccal Colection Labuan Bajo sejak Mei 2021 hingga Juni 2023. Di-triwulan awal pekerjaannya (Mei-Juli 2021), langsung sukses membenahi persoalan usaha perusahaan cabang itu yakni:
1. Dia menemukan Uang Owner sebesar 150 jutaan mengendap di rekening BCA Ruteng. Owner sendiri tidak pernah tahu kalau dia ada uang itu, mungkin karena bingung tak terkontrol karena tercecernya pembukaan rekening oleh GM sebelumnya dalam urusan awal merintis Hotel Loccal Collection;
2. Dia menemukan piutang perusahaan sebesar 350 jutaan. Perusahan bingung sambil senang karena ternyata mereka punya piutang. Piutang itu terjadi karena poin-poin kontrak kerjasama dengan sejumlah agen tour/travel. Semuanya mulus berhasil ditagih Renol seorang diri;
3. Dia gentlemen meminta ke Owner agar karyawan digaji sesuai UMP sebab pendapatan perusahaan meningkat dan stabil pasca pendemi. Sebelumnya karyawan digaji dibawah UMP;
4. Dia meminta Perusahaan mulai melakukan pembayaran utang pajak PB1 periode Januari-Juni 2021;
5. Dia melakukan Pembayaran Pajak PB1 secara tepat waktu sejak Mei 2021 hingga April 2023;
6. Dia meminta Owner memberikan hak penghasilan Bonus Servicer Charge kepada Karyawan sebagaimana ketentuan Permenaker, walaupun hanya dilayani sebesar 50% lalu perlahan naik jadi 85% sejak awal tahun 2022 hingga sekarang.
Kepercayaan Owner diraihnya begitu cepat, bahkan tak tanggung dia diserahi tugas “acting General Manager”, urus hal-hal yang jadi tugas General Manager, termasuk urusan merekrut karyawan sesuai kebutuhan perusahaan, urusan yang mana dia maksimalkan dengan merekrut anak-anak asal Nuca Lale. Rutinitasnya sangat padat, pergi kerja paling pagi, pulang kerja larut malam. Kerja Urusan Perusahaannya tidak hanya ia kerjakan di kantor, dihotel dan resto, dilapangan, di bawa-bawa kerumah juga.
Bagaimana tidak, urusan “perut” dan “kamar” perusahaan cabang bersentuhan dengan jiwanya. Dia begitu luwes urus izin, lihai urus masalah cobaan dan rintangan perusahaan cabang. Handponnya berdering dan bergetar nyaris setiap belasan menit sekali, sigap komunikasi baik itu “dari dan ke atas”, “dari dan ke bawah”, “menyamping kiri kanan”, “menyudut ke sisi sempit”, “melebar kesisi luas”, “berlari digelap, bersiul diterang”. Semua dilakukannya demi kecintaan terhadap perusahaan, karyawan, dan konsumen. Jangan tanyakan kecintaannya pada Manggarai Barat, dia justru tidak ikut instruksi “atasan” agar buat Laporan Penghasilan Usaha Kena Pajak hanya 20%, dia mati-matian tetap buat jadi 50%. Tanggung jawabnya meluas hingga ke perusahaan baru usaha VIP Plus. Tahan banting atas tekanan pekerjaan, tanggap darurat atas rintangan. Bila masih kurang semua penilaian saya atasnya itu, saya tambahkan satu labeling lagi atasnya sebagai “Jacki Chan dari Rego”.
Awal Masalah
Sepanjang tahun 2021 dia mulai bekerja, Perusahaan Cabang itu sangat irit keuangan karena dia mengetahui penghasilan perusahaan cabangnya itu juga “pasang badan” atas menurunya cabang bisnis Owner di Lombok, Bali, dan Jakarta yang terkena imbas pendemi dan terhempas masalah lainnya. Bahkan bisnis managemen Sang Owner di Lombok sudah beralih managemennya ketangan pihak lain.
Bukan main ternyata Labuan Bajo ini, hasil usaha Hotel Loccal Collection mendapatkan keuntungan berlipat ganda, namun sayangnya berita gembira keuntungan itu tidak layak bagi Renol untuk dibanggakan secara serampangan ke publik dan ruang privat RUPS, harus dia tutup-tutupi dengan kertas laporan pendapatannya. Saya yang mendengar laporan pendapatan perusahaannya itu, sempat “menangis”, tak tahan menduga dampak buruknya terhadap nasib karyawan. Setidaknya Laporan Pendapatan Perusahaan yang dibuat Renol itu bisa “menipu” saya pengacaranya dan orang lainnya, tetapi itu tidak bisa menipu Pemda Manggarai Barat dan RUPS.
Di Balik Jeruji Tahanan
Pada Bulan Februari 2023, terjadi Audit Keuangan dari Corporate Pusat. Jutaan item Transaksi Keuangan Perusahaan Cabang dipelototi satu persatu oleh auditor, termasuk pengambilan uang tercatat atas nama Renol. Dia dinilai menggunakan uang perusahaan cabang untuk keperluan pribadinya sebesar 504 jutaan. Dia minta pembuktian terbuka melihat bersama di sistem pencatatan agar bisa menjelaskan semuanya, tetapi tidak diberi kesempatan. Dia dipaksa menandatangani surat pernyataan pengakuan penggelapan uang sebesar 504 jutaan, dan harus menggantinya dengan 2 bidang tanah (termasuk ada rumah) milik orangtuanya. Utangnya diakali dengan jual beli/hibah 2 bidang tanah/rumah itu dengan nilai jual beli/hibah seharga 1 Miliar antara orangtuanya dengan Sang Owner. Usai akad jual beli/hibah ditandatangani di Notaris, selang seminggu setelah itu dibatalkan sepihak sang owner.
Renol meyakini, pembatalan kesepakatan itu karena Sang Owner mendengar Pemda Manggarai Barat mencium aroma ketidakjujuran Laporan Pendapatan Hotel Local Collection yang dibuat Renol, bersamaan pula aksi cium aroma ketidak jujuran yang dilakukan pemda mabar itu terhirup pula oleh RUPS. Renol bersaksi bekerja pula membuat Laporan yang sama baik untuk digunakan ke Pemda Mabar dan diserahkan ke Owner untuk diolah di RUPS, sebab SPT Pajak yang sama jadi materi penyetoran ke Pemda Mabar maupun ke RUPS. Singkat kisah, kesepakatan batal, maka sejak tanggal 21 September 2023 hingga sekarang, Renol ditahan atas penetapan tersangka dugaan penggelapan uang perusahaan Hotel Loccal Collection.
Melawan Kezaliman
Renol digelandang masuk tahanan, lalu didepan trali pintu masuk tahanan, dia difoto bersama penyidik dalam posisi memegang surat penahanan. Lalu dipapah masuk ke dalam satu ruangan kosong, disuruh buka baju dan celana, gerakan badan posisi kedepan, menyamping kiri kanan dan difoto penyidik. Dia bertanya kenapa harus difoto telanjang, dia pula dibodohi dengan alasan itu SOP Polres Manggarai Barat atas Tahanan Pertama Kali Masuk. Tidak bisa berdebat, sudah terjadi, dan lekas kenakan baju dan celana, dia berjalan tertunduk malu muka memerah pamit memeluk istrinya yang menangis sebelum keduanya terpisah oleh trali besi tahanan.
Tanggal 26 September, 5 hari dalam tahanan, Istri dan Keluarga Renol menjenguknya dan mengabarinya jika mereka mendapat kabar foto2 telanjangnya di tanggal 21 September itu disebarkan Sang Owner di WAGrub Karyawan dan telah muncul pernyataan di media online atas kasusnya bahwa dia dinyatakan sebagai pelaku yang merugikan Pendapatan Daerah Manggarai Barat. Mereka semua sekeluarga menangis di ruang pertemuan tahanan Polres Mabar. Renol lalu menitipkan pesan, saya akan melawan semuanya.
Tak pernah terlintas dalam mimpi, saya tiba-tiba bertemu dengan keluarga Renol pada malam tanggal 22 Oktober 2023 di Kantor Hukum saya. Saya akhirnya mendampingi Renol dalam pembelaan atas kasus yang mentersangkakannya sekarang. Saya pula melakukan upaya hukum atas perlakuan pencemaran namanya melalui penyebaran foto-foto telanjang ditahanan Polres Manggarai Barat. Sudah 5 kali saya mewawancarainya di Sel Tahanan Polres Manggarai Barat untuk tujuan persiapan hak hukum dan pembelaan diri atas kasus dan perlakuan yang diterimanya.
Renol membawa saya kedalam fakta-fakta mencengangkan. Itu Laptopnya, ini flashnya, kami buka bersama, Renol membuka file-file transaksi yang tersimpan di Laptop dan flashnya. Ini penerimaan aktual, ini penerimaan manipulasi, ini pengeluaran dia, ini pengeluaran saya, dia jelaskan satu persatu, tak terasa total 10 bungkus rokok atasnya habis terhisap dalam 5 kali wawancara pendalaman . Data-data ini hasil dari Renol bekerja menggempur malam, karena tak bisa diselesaikan semuanya dikantor, dia copy ke flash dan laptopnya untuk dikerjakan di rumahnya. Renol memberi isyarat, dia sudah sering kurang tidur malam gara-gara mengerjakan data-data keuangan itu semuanya, dia akan menggunakannya untuk melawan kezaliman yang diperlakukan kepadanya. Renol siap merincikan penggunaan uang yang dituduh digelapkannya itu semua untuk pengurusan hal-hal yang berhubungan dengan urusan perusahaan, Renol akan tetap bersuara menuntut perlakuan pencemaran namanya melalui penyebaran foto telanjang, Renol tetap konsisten mengungkap hal-hal baru: Dana CSR, Izin yang belum diurus tetapi nyaman beroperasi, Izin yang lain dari aktual usaha, usaha yang tidak tercatat kena pajak, dan Omset Aktual Usaha. Kota Labuan Bajo ini memberi hidup bagi ratusan ribu manusia Manggarai Barat, Renol akan terus melawan kesewenangan dari bilik jeruji tahanan.
Sekian