Ruteng. suaranusantara.co – Yayasan Puspita Bangun Bangsa membangun sebuah rumah layak huni untuk sebuah keluarga kurang mampu di Rangkat, Kec. Langke Rembong, Ruteng, melalui program bedah rumah.
Rumah yang sudah 100% selesai dibangun, pada hari ini 26/8/2023 diserahterimakan kepada pemilik dengan terlebih dahulu diadakan upacara pemberkatan oleh Romo Yosep Kakor.
Flory Santosa Nggagur selaku Ketua Yayasan ( foto dok.pribadi )
Pada kesempatan itu, dalam kata sambutannya, Flory Santosa Nggagur selaku Ketua Yayasan menyampaikan, “Selamat kepada Bapa Sius yang pada hari ini mendapat berkat dari Tuhan berupa sebuah rumah layak huni” katanya.
Ucapan terimakasih juga disampaikannya kepada semua donatur dan semua pihak yang turut membantu sehingga rumah ini berhasil dibangun. Flory berharap kiranya rumah ini menghadirkan kedamaian dan berkat bagi penghuni dan juga warga sekitar.
Dalam pengamatan Flori selama berkeliling di pelosok Manggarai masih banyak saudara kita yang mendiami rumah yang tidak layak huni, tidak memenuhi standar minimum kesehatan. Oleh karena itu maka diharapkan semua pihak baik Pemda Manggarai, Gereja maupun Lembaga Swadaya Masyarakat sama sama memberikan perhatian terhadap perbaikan rumah masyarakat yang tidak layak huni.
“Kami berharap suatu saat nanti semua masyarakat Manggarai memiliki ruamah layak huni, rumah sehat karena rumah menjadi tempat persemaian benih unggul generasi muda Manggarai yang sehat dan cerdas” harapnya.
Sius pemilik rumah ( foto ist)
Terpisah melalui gawainya Sius pemilik rumah menyampaikan isi hatinya melalui media ini;
“Saya sangat sangat bersyukur dan berterima kasih bapa saya tidak pernah membayangkan bahwa saya dapat rumah yang indah bagus seperti ini ” katanya
Sius adalah seorang supir ambulans yang melayani saudara kita yang sakit (pasien antar jemput). Ambulans itu milik Yayasan Puspita Bangun Bangsa. Pelayanan Kasih. Sius bertutur tentang awal mula kelurganya dapat bantuan rumah itu;
“Bapa Flori Bapa maikel pernah Foto pondok saya beberapa bulan yang lalu dan setelah itu saya dipanggil Bapa Flory Bapa Maikel dan teman teman lalu mengatakan kami akan bedah rumah om Ignas” kenangnya.
Willy Grasias