Borong, Suaranusantara.co – Pada Kamis (26/8/2021) sebanyak 27 desa di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengadakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak. Pesta demokrasi di tingkat desa ini dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 yang ada.
Salah satu kisah unik yang ditemukan oleh Suaranusantara.co adalah kisah tentang kepala desa (Kades) terpilih Desa Benteng Rampas Kabupaten Manggarai Timur, NTT, yaitu Benyamin Fansi Ardi Antang. Dia menjadi Kades termuda Benteng Rampas sekaligus yang termuda di Kabupaten Manggarai Timur, pasalnya pria yang akrab disapa Fansi ini terpilih menjadi Kades di usia yang terbilang sangat muda yaitu diusia 27 tahun.
Selain menjadi kades termuda, ternyata Fansi juga memiliki sejarah hidup yang cukup unik dan juga pantas dijadikan contoh. Dia bahkan hidup sebagai yatim piatu sejak balita. Keunikan kisah hidupnya tidak hanya itu. Berikut Suaranusantara.co sajikan keunikan lain dari Fansi, kades termuda se-Kabupaten Manggarai Timur:
Hidup Sebagai Yatim Piatu Sejak Kecil
Fansi lahir di Lagos, Manggarai Timur, NTT pada 16 Juni 1994. Memasuki usia 4 tahun, dia harus kehilangan sosok ayah. Ini tentu membuatnya sangat terluka. Fansi kemudian dibesarkan oleh ibu yang selalu ada di sampingnya. Berbeda dengan anak-anak lain di usianya, Fansi jarang bermain dan lebih memilih membantu pekerjaan ibunya di rumah. Dia semakin terpukul kala dia menginjak umur remaja, 14 tahun. Sosok mama yang telah membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang baik, pergi untuk selama-lamanya. Kehilangan kedua orang tua sangat berat untuk anak seusianya.
Merantau Selama 6 Tahun
Hidup tanpa kedua orang tua, membuat Fansi harus mandiri sejak kecil. Memasuki usia 15 tahun atau setelah tamat SMP, dia bekerja sendirian dengan dibantu orang sekitarnya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dan melanjutkan sekolahnya ke SMA. Setelah menyelesaikan SMA, Fansi merantau ke Surabaya dan bekerja di sana selama kurang lebih 6 tahun. Fansi akhirnya memilih pulang kampung pada 2020 lalu dan mulai mengembara di dunia politik sebagai Sekretaris Desa Benteng Rampas.
Terpilih Menjadi Kades di Usia Muda
Setelah 8 Bulan menjadi Sekdes Benteng Rampas, Fansi mulai mengikuti perkembang pilitik desa dan menyalonkan diri sebagai Calon Kepala Desa Benteng Rampas. Ternyata masyarakat desa mempercayai dirinya dengan perolehan suara terbanyak. Fansi memenangkan Pilkades di usia 27 tahun. Hal ini jarang terjadi dalam Sejarah Pemimpin Desa Benteng Rampas bahkan untuk kepala desa se-Kabupaten Maanggarai Timur.