Bali, Suaranusantara.co – Tiny House adalah rumah mungil dengan konsep eco-friendly. Ukurannya kurang dari 100 m2 dan luas bangunan berkisar antara 20-60 m2. Meski sederhana, kualitas bangunan tidak dapat di samakan dengan rumah subsidi, karena rumah mungil biasanya justru di desain dengan budget tertentu agar lebih menarik dan nyaman bagi penghuni.
Tiny house memiliki nilai serupa rumah mewah dalam konteks ketenangan dan kedamaian yang di harapkan. Karena penghuni rumah mungil dapat menikmati hidup lebih efisien. Konsep unik rumah mungil ini dapat di sesuaikan dengan karakter pemilik rumah.
Ukuran rumah mengurangi beban pekerjaan ketika harus di bersihkan. Sehingga penghuni rumah bisa meluangkan lebih banyak waktu dengan keluarga (quality time). Gaya hidup rumah mungil menghemat banyak budget karena minimalis sehingga dapat menghemat dan menabung sehingga menambah rasa bahagia.
Perempuan cantik dan serba bisa berdarah Indo-Belanda, yang biasa dipanggil Laura, menggeluti bidang properti tiny house ini. Ia memulainya setelah berkontemplasi, menjalani hidup dan berbisnis di Bali sejak hampir 10 tahun yang lalu.
Laura mulai menekuni meditasi dan memiliki visi untuk hidup lebih dekat dengan alam, tinggal dan hidup dengan damai di rumah mungil yang menghadap ke danau, dengan kedua putranya.
Hunian dengan konsep rumah mungil bahkan bisa ditarik kemana-mana dengan mobil. Sehingga pemiliknya bisa bebas bepergian sambil berwisata. Yang perlu di perhatikan, rumah mungil ini tidak boleh di parkir sembarangan. Jadi pemilik rumah harus pintar mencari tanah lapang kosong. @Annaversary