Suaranusantara.co – Invasi Rusia atas Ukraina memakan korban. Petugas perbatasan Ukraina melaporkan adanya korban tewas pertama dari invasi Rusia. Korban tewas akibat serangan penembakan di sepanjang perbatasan Krimea oleh pasukan Rusia.
Diketahui Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan operasi militer besar ke Ukraina dari berbagai arah. Dinas penjaga perbatasan Ukraina menyebut pasukan darat Rusia dengan membawa tank dan alat berat lainnya melintasi perbatasan di beberapa wilayah utara, melalui perbatasan dengan Belarus, wilayah Luhansk, Sumy, Kharkiv, Chernihiv dan Zhytomyr dan melalui wilayah Krimea.
Ukraina mengklaim telah membalas serangan di perbatasan Krimea. Ukraina menyatakan penjaga perbatasan, bersama dengan Angkatan Bersenjata Ukraina dan Garda Nasional menembaki musuh tergantung pada situasi di perbatasan.
Beberapa wilayah di Ukraina, mulai dari pinggiran ibukota Kiiv, hingga wilayah Donbas di timur yang dimasuki Rusia, terdengar ledakan yang saling bersahutan.
Jika perang terbuka antara Rusia vs Ukraina berlangsung hingga satu bulan ke depan, jumlah minimal korban tewas di dua pihak diperkirakan mencapai 25 juta jiwa. Sebesar itu pula jumlah korban tewas dalam Perang Dunia II yang berlangsung selama lima tahun.
Pernyataan ini disampaikan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon saat diwawancara Metro TV, 24 February 2022
Agar tragedi kemanusiaan tersebut tidak terulang, Effendi Simbolon mendesak dunia dan PBB harus mengambil sikap tegas terhadap agresi militer Rusia terhadap Ukraina. Terlebih Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB yang memiliki hak veto. (CBN)