Suaranusantara.co – Media Israel melaporkan jumlah korban tewas di pihak Israel sejak operasi “Badai Al-Aqsa” telah meningkat menjadi 1.000 orang tewas dan sekitar 3.000 orang terluka.
Sementara di pihak Palestina setidaknya 900 warga, termasuk 260 anak-anak dan 230 wanita, tewas dan lebih dari 4.500 orang terluka dalam serangan udara Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Ketegangan di perbatasan Mesir dengan Gaza dan Israel meningkat, berujung pada penutupan perbatasan.
Tentara Israel membagikan ribuan senjata dan amunisi kepada seluruh imigran ilegal Yahudi Israel untuk membela diri.
Serangan udara dan tembakan artileri Israel menghantam daerah perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza pada hari Selasa, mengganggu operasi di satu-satunya titik keluar di perbatasan selatan Gaza, kata pejabat keamanan Mesir.
Sementara Mesir telah mendesak Israel untuk membuka koridor kemanusiaan bagi 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut agar terhindar dari pemboman.
Tiga penyeberangan lainnya di sepanjang perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan Israel telah ditutup karena alasan keamanan.
Sementara itu pihak berwenang telah meningkatkan patroli di sepanjang perbatasan Mesir dengan Gaza dan Israel untuk mencegah infiltrasi militan ke Israel.
Pasukan yang dikerahkan di daerah tersebut telah disiagakan dan diberi izin untuk menggunakan kekuatan mematikan terhadap gerakan mencurigakan oleh siapa pun yang mendekat.
Menteri Pertahanan Israel Gallant mengatakan, “Hamas menginginkan perubahan di Gaza. Kami akan melakukannya juga!”
Menteri Pertahanan Israel Gallant diperkirakan akan menghadiri pertemuan Menteri Pertahanan NATO yang akan diadakan pada hari Kamis melalui konferensi video.
Mengutip laporan Sky News, Amerika Serikat menawarkan dukungan kepada Israel untuk penyelamatan sandera.
Sumber: Saluran Telegram Update Palestina.