Bali, Suaranusantara.co – Kusamba Bali Sea Salt adalah garam laut organik (pure sea salt) yang mengandung lebih dari 80 mineral alami, super higienis dan mudah terserap tubuh. Garam ini berkhasiat untuk kesehatan tubuh, antara lain terhindar dari resiko kerusakan pembuluh darah, lemah jantung, osteoporosis, dll.
Laura Lucas, seorang enterpreneur yang saya kenal dan yang telah lebih dari 10 tahun tinggal di Bali, mengatakan bahwa produk Kusamba Bali Sea Salt di hasilkan oleh petani tradsional di desa Kusamba, Klungkung, Bali Timur, yang masih bertahan hidup menjadi petani garam, yang kini hanya tinggal sekitar 5-10 kepala keluarga.
“Jadi, untuk membantu para petani tradisional inilah, garam saya kemas dengan brand saya sendiri, dalam kemasan botol plastik cantik ukuran 350 gram. Produk ini bisa di kirim ke berbagai kota, bahkan di ekspor. Garam organik ini baik untuk pengganti garam dapur. Bahkan bisa untuk scrub tubuh saat kita mandi. Banyak layanan spa hotel, chef resto atau rumahan yang menggunakan garam Kusamba ini.” jelasnya.
Unik dan Butuh Kesabaran Tinggi
“Saat ini banyak orang asing di Bali yang sudah lebih dulu aware akan pentingnya garam organik. Sementara standar organik untuk garam yang saya inginkan, saya dapatkan dari desa ini, karena garam laut organik Kusamba di produksi di sebuah desa yang jauh dari peradaban modern, jauh dari polusi dan radiasi. Jadi tidak heran kalau produk garam Kusamba begitu berkualitas,” lanjut Laura.
Proses kristalisasi garam yang di kenal dengan nama Kusamba Bali Sea Salt ini sangat rumit dan mengandalkan effort yang luar biasa. Garam di saring berulang-ulang dan tidak boleh basah.
Butuh kesabaran tinggi sebelum garam organik ini dapat di konsumsi, karena perlu waktu berhari-hari hingga garam ini jadi atau terhidang di dapur. Proses di mulai dari pengambilan air, lalu penjemuran, dan seterusnya. Kusamba merupakan salah satu tempat penghasil garam kualitas terbaik di dunia.
Kearifan Lokal
Salah satu bagian di tepi pantai Kusamba ini di kenal sebagai tempat petani garam tradisional penghasil garam organik bercita rasa tinggi, kualitas baik dan bercita rasa gurih. Proses pengolahan yang di lakukan masih bersifat tradisional. Karena para petani menggunakan alat-alat konvensional dan mengandalkan cuaca. Selain itu juga pemasaran garam ini terbilang sulit, karena beberapa faktor yang membuat petani garam di Kusamba tidak bisa bertahan lama.
Pengolahan garam Kusamba semakin hari semakin sulit di temukan keberadaannya. Karena kelangkaannya, kawasan petani garam tradisional ini menjadi tempat yang unik dan menarik. Sehingga membuat lokasi ini menjadi salah satu tujuan wisata di Klungkung, Bali.
“Kini tinggal segelintir petani dan keluarga mereka yang tersisa yang masih gigih mempertahankan usaha mereka. Mereka melakukannya demi memenuhi kebutuhan perekonomian keluarga. Mereka adalah para petani tradisional sejati yang melestarikan kearifan lokal dan sumber daya alam di kawasan Kusamba,” pungkas Laura.