Alor, Suaranusantara.co – Anggota MPR RI sekaligus DPD RI dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Abraham Liyanto mengemukakan empat pilar bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika, harus terus dijaga dan dikawal. Karena hanya dengan empat pilar bangsa itu, bangsa ini bisa berdiri dan kokoh hingga sekarang ini.
“Tanpa fondasi empat pilar itu, bangsa ini tidak pernah bisa berdiri,” kata Abraham dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar di Universitas Tribuana, Alor, NTT, Jumat, 19 Januari 2024.
Ia menjelaskan para pendiri bangsa sudah berpikir jauh kedepan tentang bangsa Indonesia. Mereka ingin hidup bersatu, berdampingan, dan beradab dalam keragaman.
Para pendiri bangsa tidak melihat perbedaan latar belakang sebagai persoalan dan halangan, tetapi sebagai modal untuk bersatu. Karena dalam keberagaman diyakin bisa saling mengisi, mendukung dan bekerjasama.
“Jangan sampai ada salah satu pilar yang tersingkir. Satunya tersingkir, bisa bubar bangsa ini,” ujar anggota Komite I DPD RI ini.
Menurut pemilik Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang ini, dengan empat pilar yang ada, semua identitas dan keberagaman di negara ini disatukan. Penyatuaan bukan menghilangkan identitas asli tetapi diangkat dan dirawat dalam kebersamaan.
“Ini refleksi filosofis yang sangat tinggi. Penyatuaan tidak menyeragamkan tetapi identitas asli tetap dijaga apa adanya,” tutur Abraham.
Dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar semangat kebersamaan para pendiri bangsa terus dijaga. Dalam kontestasi Pemilu seperti sekarang ini, kerasnya persaingan tidak boleh membubarkan yang namanya Bangsa Indonesia.
“Pemilu hanya lima tahunan. Pertarungan Pilpres boleh keras tapi nanti setelah Pilpres selesai, semua harus bersatu kembali,” tutup Abraham.