Oleh: Anna Saraswati, Fakultas Hukum UAI
Jakarta, Suaranusantara.co – Perkuliahan Pengantar Ilmu Ekonomi yang membahas tentang Teori Produksi berlangsung di Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia pada Sabtu (02/11).
Pembelajaran ilmu ekonomi di FH UAI merupakan rangkaian pengetahuan lengkap yang mendukung ilmu hukum. Sebab permasalahan ekonomi juga berkaitan dengan ilmu hukum. Misalnya, jika suatu perusahaan akan diumumkan pailit dan akan diajukan PKPU, maka diperlukan pengetahuan tentang asset dan kegiatan ekonomi perusahaan.
Jadi, apabila akan dilakukan proses hukum, seorang pengacara atau konsultan hukum, yang ditunjuk untuk mewakili perusahaan, harus memiliki pengetahuan tentang laporan keuangan perusahaan, yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi perusahaan. Data ini diperlukan sebagai bukti untuk diajukan ke pengadilan untuk tujuan penyelesaian secara hukum.
Kuliah Teori Produksi
Dr. Aris Machmud, dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Eknomi, menjelaskan tentang Teori Produksi, bahwa “Memproduksi output semaksimal mungkn dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah outpot tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin. Hukum hasil yang semakin berkurang (the law of diminishing return) merupakan hukum yang dicetuskan oleh David Richardo,”.
“Hukum ini menyatakan bahwa penambahan faktor produksi tidak selalu memberikan peningkatan hasil yang sebanding, pada titik tertentu, penambahan hasil akan semakin berkurang meskipun faktor produksi ters bertambah,” katanya.
Menurut penjelasannya, hal ini dikarenakan penambahan input secara terus menerus akan berakibat pada jumlah input yang melebih kapasiitas produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal. Transformasi Faktor-Faktor Input menjadi Output untuk menciptakan Utilitas. Faktor-faktor Produksi adalah modal (capital), tenaga kerja (labour), keahlian atau kemampuan (skill) dan tanah (land).
“Hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan output dari penambahan satu unit input variabel, pada saat output telah mencapai maksimum. Asumsi yang berlaku, adalah: 1) Hanya ada satu unit input variabel, input yang lain tetap; 2) Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah; dan 3) Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah,” ungkapnya.
Jangka Waktu
Jangka pendek merupakan kurun waktu yang terjadi ketika salah satu atau lebih faktor produksi yang tidak bisa diubah atau tetap. Faktor-faktor yang tidak dapat diubah disebut juga fixed input atau masukan tetap. Fixed input dalam jangka waktu ini umumnya adalah modal, yang bersifat tetap karena jumlahnya tetap dan tidak akan berpengaruh terhadap banyaknya hasil produksi. Sedangkan tenaga kerja bersifat variabel karena penggunaannya berubah sesuai dengan banyaknya hasil produksi.
Sementara jangka panjang adalah ketika semua input bersifat variabel dan dapat disesuaikan. Penambahan pekerja pertama masih memberikan tambahan hasil yang tinggi, akan tetapi penambahan pekerja kedua, ketiga dan seterusnya akan memberikan tambahan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan tambahan pekerja pertama.
Bidang Produksi
- Bidang Ekstraktif: semua usaha yang dilakukan dengan cara mengambil hasil alam secara langsung. Contoh: pertambangan, perikanan.
- Bidang Agraris: setiap usaha dengan mengolah alam agar memperoleh hasil yang dibutuhkan. Contoh: pertanian, perkebunan.
- Bidang Industri: setiap usaha yang dilakukan dengan cara mengolah bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Contoh: industri tekstil, industri makanan.
- Bidang Perdagangan: setiap usaha yang dilakukan dengan cara membeli dan menjual kembali tanpa merubah bentuk barang yang dijual tersebut. Contoh: industri ritel.
- Bidang Jasa: setiap usaha yang dilakukan dengan cara memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat. Contoh: asuransi, perbankan, pengangkutan.
Produktivitas dapat ditingkatkan melalui:
- Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah faktor produksi yang digunakan Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor produksi yang telah ada.
- Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi produksi, terdiri dari Mekanisasi.
- Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu orang bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja.
- Standarisasi: membuat standar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan detail lainnya dari suatu produk.
Kurva Isoquant
Yang dimaksud dengan Kurva Isoquant adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam input yang berbeda yang akan menghasilkan jumlah output yang sama. Ciri-ciri kurva isoquant ini adalah sebagai berikut:
- Mempunyai kemiringan negatif
- Cembung ke titik origin
- Tidak pernah berpotongan satu sama lain
- Semakin ke kanan menunjukkan semakin tinggi output yang dapat dihasilkan.
- Marginal rate of technical substition (MRTS) daya subtitusi teknis marginal (DSTM)
- MRTSLK: menunnjukkan jumlah input modal (K) yang harus dikorbankan oleh produsen untuk memperoleh tambahan saru unit input tenaga kerja (L) agar tetap berada pada isokuan yang sama (untuk mempertahankan output yang sama
Kurva Isocost
Adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam input yang memiliki total biaya yang sama, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Menunjukkan berbagai kombinasi (gabungan) input faktor tenaga kerja (L) dan input modal (K) yang dapat dibeli dengan sejumalah anggaran (pengeluaran) tertentu sehingga persamaan garis isokuan
- C = total cost untuk memperoleh sejumlah L dan K tertentu
- L = jumlah input tenaga kerja (unit)
- W = tingkat upah (wage) perunit tenaga kerja
- r = biaya penggunaan modal perunit
Equilibrium Produsen
Kedudukan dimana produsen berada dalam kondisi keseimbangan apabila dengan sejumlah pengeluaran (biaya) tertentu ia dapat menghasilkan output yang maksimal atau dengan kata lain untuk menghasilkan sejumlah output tertentu diperlukan biaya yang minimal.