Suaranusantara.co – Iran telah meluncurkan gelombang pertama rudal balistik dan belasan serangan drone dan misil ke wilayah Israel, Sabtu (13/4/2024). Serangan ini memicu ketengangan antara Iran dengan AS yang telah mengumumkan mendukung Israel.
Pasca Serangan, militer Israel mengatakan lebih dari 100 drone memasuki teritori mereka dari Iran. Media Israel, Channel 12, mengungkapkan beberapa serangan diluncurkan dari Syria dan Jordan.
Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan atas apa yang mereka sebut sebagai serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus pada tanggal 1 April yang menewaskan tujuh petugas Garda Revolusi termasuk dua komandan senior dan mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan hukuman atas “kejahatan Israel”. Namun, Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan konsulat tersebut.
Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat (12/4/2024) memperingatkan Iran agar tidak menyerang Israel. AS juga telah berjanji untuk mendukung Israel melawan Iran.
Perang Gaza antara Israel dan Hamas, yang telah berlangsung tujuh bulan telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Bentrokan tersebut kini mengancam untuk berubah menjadi konflik terbuka langsung yang mempertemukan Iran dan sekutu regionalnya melawan Israel dan pendukung utamanya, Amerika Serikat.
Dikutip dari media Channel 12, Pesawat-pesawat tempur AS dan Inggris terlibat dalam penembakan jatuh beberapa drone tujuan Israel di wilayah perbatasan Irak-Suriah.
“Ini adalah eskalasi yang parah dan berbahaya. Kemampuan pertahanan dan ofensif kami berada pada tingkat kesiapan tertinggi menjelang serangan besar-besaran dari Iran ini,” kata juru bicara militer Israel, Laksamana Daniel Hagari.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang jet resminya lepas landas tak lama setelah serangan dimulai, menyusun kabinet perang di markas militer di Tel Aviv.
Militer Israel mengatakan sirene akan berbunyi di daerah mana pun yang terancam dan pertahanannya siap menghadapi drone, yang dikatakannya bersifat “eksplosif”.
“Kami biasanya memiliki waktu sekitar 20 detik untuk sampai ke tempat perlindungan ketika rudal datang. Di sini, peringatan datang beberapa jam sebelumnya. Hal ini tentu saja meningkatkan tingkat kecemasan di kalangan masyarakat Israel,” kata Nir Dvori, koresponden Channel 12 di Israel.
Sementara itu, Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk mencegah serangan pesawat tanpa awak atau drone yang dilakukan oleh Iran.
“Kami memantau ancaman di wilayah udara. Ini adalah ancaman yang membutuhkan waktu beberapa jam untuk mencapai wilayah Negara Israel,” ujarnya mengutip CNBC Internasional, Minggu (14/4).
Para pemimpin internasional termasuk Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan kementerian luar negeri Prancis secara terbuka mengutuk serangan Iran yang terjadi hari Sabtu kemarin. (sn/cbn)