Jakarta, Suaranusantara.co – Penobatan Anggrek bulan dengan label ‘Puspa Pesona’ ini melalui Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1993. Indonesia resmi menetapkan bunga Anggrek Bulan sebagai salah satu Bunga Nasional Indonesia pada 9 Januari 1993.
Anggrek Bulan memiliki nama latin Phalaenopsis Amabilis. Bunga ini sangat layak menjadi salah satu identitas Nusantara. Karena jenisnya mewakili pesona dan kecantikan bunga serta alam Indonesia secara keseluruhan. Namun walaupun namanya Anggrek Bulan, bentuknya lebih mirip kupu-kupu. Sesuai asal namanya yaitu Phalainos yang berarti kupu-kupu, lebah, kumbang dan opsis, yang di beberapa negara, jenis bunga ini terkenal dengan sebutan anggrek kumbang.
Penemu bunga ini adalah seorang peneliti dunia bernama Carl Blume di Nusa Kambangan, Jawa Tengah pada tahun 1825. Laporan lain menunjukkan bahwa Rumphius pada tahun 1750 ltelah ebih dulu menemukan jenis ini di Indonesia Timur. Namun fakta keduanya tak membantah bahwa Phalaenopsis amabilis adalah bunga asli Indonesia yang kini terkenal di kalangan masyarakat di dunia. Popularitas Phalaenopsis amabilis bahkan sudah melambung tinggi sebelum Pemerintah menetapkannya sebagai Puspa Pesona Indonesia.
Warna putih Puspa Pesona sangat kuat, dengan rupa yang menawan dan eksotis serta bentuk labellum yang khas membuatnya sering terpilih menjadi induk silangan. Hasil persilangannya merupakan hibrida-hibrida unggul. Batang bunga ini sangat pendek dan terbungkus daun, yang berjumlah tidak lebih dari lima helai, berwarna hijau, tebal, berdaging, berbentuk lonjong bulat telur sungsang atau jorong, melebar di bagian ujungnya, berujung tumpul, atau sedikit meruncing, dengan panjang 20-30 cm dan lebar 5-8 cm.