Pada bagian akhir kuliahnya, Yesi membagikan tips yang dibutuhkan agar bisnis online tetap bertahan.
Pertama, harus bisa menganalisa dan membaca data. Misalnya, jika dari posting jualan atau endorse keripik rasa pedas ternyata pembeli lebih banyak adalah wanita berumur, maka harus berpikir bagaimana laki-laki juga tertarik membeli rasa pedas.
“Mungkin membuat packaging lebih bervairasi atau minta influencers yang followers-nya lebih banyak cowok,” saran Yesi.
Kedua, harus berpikir kreatif. Generasi millenials dan generasi Z adalah generasi instan yang serba cepat. Jika nonton youtube ada iklan, pasti tidak sabar untuk pencet tombol skip.
Dalam kasus seperti ini, harus berpikir kreatif bagaimana membuat orang selalu tertarik dengan apa yang ditawarkan tanpa cepat tekan tombol skip.
Ketiga, harus bisa adaptasi dan flexible dengan teknologi yang terus berkembang. Dalam dua tahun terakhir, perkembangan teknologi sangat pesat. Mau tidak mau, harus flexible dan adaptasi dengan teknologi terbaru jika tidak ingin tertinggal dengan kompetitor.
Keempat, harus bisa berbahasa Inggris. Kemampuan ini merupakan sebuah nilai tambah. Apalagi jika barang yang dijual dipasarkan ke mancanegara.