Suaranusantara.co – Kamis Putih adalah hari Kamis sebelum Paskah. Pada hari raya pekan suci ini, umat Kristen mempunyai tradisi memperingati perjamuan malam terakhir yang di pimpin oleh Yesus.
Hari ini adalah salah satu hari terpenting dalam kalender Gereja. Ini adalah hari pertama dari hari raya Paskah yang berlangsung 7 hari.
Hari Kamis Putih ini juga di sebut Kamis Suci atau dalam bahasa Inggris yaitu Holy Thursday.
Melansir Wikipedia, ritual perjamuan malam setelah ini pada setiap misa atau kebaktian di peringati sebagai perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus.
Pada misa malam ini, pastur juga mencuci kaki umat sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki para muridnya dalam perjamuan terakhir, pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.
Dasar Teologi
Pelayanan Kamis Putih secara tradisional dan menyejarah dapat mengenangkan kita pada peristiwa-peristiwa di mana Yesus mendekati masa-masa kematian-Nya. Peristiwa-peristiwa yang sangat kaya makna dan penting.
Ini adalah pengenangan pada perempuan yang meminyaki Yesus dengan parfum dari buli-buli dan mengusapnya dengan rambutnya. Ini juga pengenangan akan perjamuan malam yang dilakukan Yesus, di mana untuk terakhir kalinya Yesus berbagi roti Paskah dengan para murid.
Ini adalah tanda dari keteladanan Yesus yang mereka semua pengikutnya menyebutnya “pelayan” dan ini juga pengenangan akan pengkianatan yang dilakukan Petrus dan juga Yudas.
Ibadah Kamis Putih adalah pelayanan doa, menggambarkan peran Yesus yang telah datang ke dunia membawa terang, terang yang segera padam.
Pelayanan ini memiliki sebuah karunia sebagai garis luarnya sebagai sebuah lingkaran; terang (cahaya)-pelayanan-perjamuan Kudus-pelayanan-terang.
Terang Allah adalah terang dari penciptaan dan terang Kristus. Di dalam terang Kristus kita menemukan sebuah pesan, “Melayani”.