Jakarta, Suaranusantara.co – Sempat terekam oleh kamera wartawan, Mario Dandy dan Shane Lukas menangis saat melakukan rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora (17) di sekitar Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jaksel, Jumat (10/3).
Kejagian itu terlihat ketika Mario memperagakan adegan berhenti menganiaya David setelah saksi N, yang merupakan ibu rekan David, memergoki aksi penganiayaan. Saksi N mengatakan sempat berteriak agar Mario berhenti menghajar David.
“Ketika saya lari dari balkon saya tunjuk pelaku, saya bilang ‘Kamu ngapain di sini?’ saya pemilik rumah ini,” ujar saksi N dengan suara bergetar.
Kepada N, Mario mengaku menghajar David karena sudah melakukan pelecehan seksual. Tak kuasa melanjutkan ucapannya, N lalu menangis dan ditarik oleh pihak Lembaga Saksi dan Korban (LPSK) yang ada di lokasi. Saat rekonstruksi itu Mario nampak menunduk dan menangis.
Dalam reka ulang adegan penganiayaan ini, polisi menggunakan boneka manekin untuk menggantikan korban David. Mario meminta David untuk melakukan push up sebanyak 50 kali tapi David. tak sanggup memenuhinya Sehingga Mario menyuruh David melakukan posisi bertobat, dan sempat meminta Shane untuk mencontohkannya.
Selanjutnya, Mario meminta David untuk mengambil posisi plank. Tak lama sesudah itu, Mario memutari tubuh David dan menendang menendang bagian kuping kanan di wajah sebelah kanan David. Dengan menggunakan microphone, polisi membacakan adegan tersebut.
Mario lalu menginjak-injak bagian kepala David yang sudah tergeletak tak berdaya. Shane sempat memanas-manai Mario, dengan perkataan “Free kick, free kick,” saat di lokasi.
Mario selanjutnya mengambil ancang-ancang dari atas trotoar, sambil sedikit berlari, Mario menendang sisi kiri kepala David. Lalu Mario memutari lagi tubuh David dan melakukan selebrasi menirukan gaya pesepakbola Cristiano Ronaldo. Belum Berhenti, Mario masih lagi memukul kepala belakang David.