Kupang, Suaranusantara.co – Kemajemukan atau kebhinekaan yang ada di bangsa ini adalah satu keniscayaan. Tidak ada yang bisa mengingkari karena kemajemukan telah ada sejak bangsa ini lahir hingga sekarang ini.
Ciri ini menjadi keunikan dan kebanggan bangsa Indonesia. Bangsa lain mengakui keunggulan tersebut dan heran bisa keberagaman mempersatukan bangsa ini.
Anggota MPR/DPD RI dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Abraham Liyanto mengajak seluruh lapisan masyarakat agar merawat kebhinekaan yang dimiliki bangsa ini. Generasi sekarang harus mengikuti teladan para pendiri bangsa yang sepakat hidup dalam kebhinekaan.
“Ini (kebhinekaan) menjadi kekuatan kita. Jangan ingkari kenyataan ini. Tanpa kebhinekaan, bangsa ini bisa bubar,” kata Abraham dalam kegiatan sosialisasi MPR di Kupang, NTT, Senin, 19 Juli 2021.
Ia menyebut kebhinekaan Indonesia meliputi negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Tahun 2020, jumlah penduduk mencapai 270.203.917 jiwa dan menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Indonesia berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan penganut lebih dari 230 juta jiwa.
Dari Sabang di ujung Aceh sampai Merauke di tanah Papua, Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama. Berdasarkan rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri atas bangsa asli pribumi yakni Mongoloid Selatan/Austronesia dan Melanesia. Suku bangsa Austronesia yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami Indonesia bagian barat.
Indonesia kemudian memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, 1340 suku bangsa, dan enam agama yang diakui resmi oleh negara.