Jakarta, Suaranusantara.co – Pemahaman Pancasila diyakini mampu menekan potensi penyebaran radikalisme yang mengancam keutuhan NKRI. Artinya sudah saatnya Pancasila dijadikan kurikulum pada jenjang pendidikan PAUD hingga perguruan tinggi
Stafsus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo meyakini, pendidikan Pancasila membentengi generasi muda dari pemahaman radikal yang menjadi cikal bakal terorisme. Melalui pendidikan Pancasila, bangsa Indonesia niscaya memiliki filter dari segala ancaman terorisme yang dalam beberapa dekade belakangan ini menjadi isu global.
“Pancasila harus dijadikan ideologi bagi semua masyarakat dan semua organisasi di Indonesia,” ucapnya saat menjadi narasumber di Rumah Kebudayaan Nusantara, Selasa, (12/10/2021).
Dirinya berharap 15 buku teks yang berisi tentang Ideologi Pancasila segera mendapatkan restu Presiden dan diaplikasikan dalam dunia pendidikan. Namun budayawan tersebut juga berharap adanya kesadaran dari masyarakat untuk berkontribusi membumikan Pancasila di Bumi Pertiwi ini.
Selain itu, Benny juga menyinggung ancaman terhadap ideologi negara harus disikapi serius oleh seluruh elemen masyarakat. Selain pemerintah, dunia usaha, tokoh pendidikan, tokoh agama dan tokoh masyarakat harus mengambil peran untuk memperkuat persatuan sekaligus mempersempit menyebarnya ideologi radikal yang mengancam negara.
Benny menilai, terorisme merupakan pembajakan terhadap agama yang mengandung unsur politis. Pembajakan terhadap agama ini sudah terbukti berbahaya karena memberi stimulus kepada masyarakat untuk melakukan aksi-aksi terorisme dan mengoyak ideologi Pancasila.
“Terorisme isu global, isu kemanusiaan dan isu musuh agama dan semua negara itu sadar betul terorisme bisa menghancurkan peradaban dunia saat ini,” tukasnya.