LABUAN BAJO, SUARANUSANTARA.CO – Kematian Bayu Aji (26), warga Kelurahan Wae Kelambu Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, masih menjadi misteri bagi Keluarga besar.
Keluarga menduga alasan kematian Bayu bukan karena kecelakaan lalu lintas. Keluarga menyebutkan ada kemungkinan penganiayaan berat yang menyebabkan Bayu kehilangan nyawa pada tanggal 5 Agustus 2024.
Adenala Utluh Noor (32), kakak ipar Bayu Aji kepada wartawan Suara Nusantara mengungkapkan bahwa peristiwa bermula ketika rekan korban bernama Rusdin menghubungi keluarga pada Senin (5/8/2024) dini hari, bahwa korban berada di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo karena kecelakaan.
Usai menerima kabar tersebut Ut bersama sejumlah anggota keluarga mendatangi rumah sakit Siloam Labuan Bajo dan menemukan korban dalam kondisi yang tidak sadarkan diri.
“Kami semua kaget saat sampai di Rumah Sakit dan panik melihat sejumlah luka yang dialami oleh Bayu. Setelah menjalani perawatan medis selama kurang lebih 10 jam akhirnya Bayu meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo,” ungkap Ut.
Keluarga sangat terpukul mendengar kabar kematian Bayu dengan alasan yang tidak masuk akal.
“Kami sangat terpukul mendengar kabar kepergian Bayu yang secepat itu meninggalkan kami dan kami tidak menyangka kalau Bayu akan mengalami kejadian seperti ini,” ujar Ut.
Keluarga membeberkan alasan kematian Bayu karena kecelakaan lalu lintas.
“Ada beberapa luka yang ada disekujur tubuh korban, terutama di pelipis korban terdapat luka yang diduga karna hantaman benda keras dan juga di lengan kiri korban terdapat luka memar. Serta luka lebam di bawah mata kiri. Tidak ada luka lecet yang disebabkan karena kecelakaan” terang Ut.
Ut menambahkan, kecurigaan itu semakin menguat ketika melihat kondisi motor korban yang masih mulus tanpa ada lecet.
Melihat kondisi korban yang seperti itu akhirnya keluarga korbanpun pun mendatangi SPKT (Sentra Lelayanan Kepolisian Terpadu) Polres Manggarai Barat untuk melaporkan kejadian yang dirasa janggal itu.
“Kita melapor secara pidana kasus ini dan berharap pihak kepolisian segera mengungkap secara terang benderang. Keluarga meyakini bahwa korban meninggal bukan karena kecelakaan lalulintas dan berharap pihak Kepolisian segera mengusut kasus ini” katanya berharap.
Sementara itu, Ayah korban Mardan AB mengharapkan agar kasus yang menimpa anaknya dapat diusut sampai tuntas oleh pihak Kepolisian.
“Saya selaku orang tua korban meminta pihak Kepolisian agar mengusut kasus ini sampai tuntas karna saya merasa kalau kematian anak saya bukan karena kecelakaan terapi ada penyebab lain yang menyebabkan anak saya meninggal dunia,” tutupnya.