Jakarta, Suaranusantara.co – Tepat hari ini, 11 Februari 1929, Vatikan resmi menjadi negara berdaulat setelah penandatanganan Perjanjian Lateran antara pihak Vatikan dan Kerajaan Italia.
Salah satu pihak yang membubuhkan tanda tangan tersebut adalah Benito Mussolini, pemimpin yang di juluki diktator Italia pada masa itu.
Penandatanganan tersebut melahirkan tiga persetujuan yang di ratifikasi pada 7 Juni 1929 sekaligus mengakhiri masa “Pertanyaan Romawi”.
Perjanjian Lateran terdiri atas tiga dokumen yaitu:
1. “Perjanjian politik” yang menghargai kemerdekaan penuh Tahta Suci di Negara Kota Vatikan, yang oleh karenanya terbentuk;
2. Sebuah “concordat” yang mengatur posisi Gereja Katolik Roma dan agama Katolik Roma di dalam negara Italia;
3. Sebuah “konvensi finansial” yang menyetujui penyelesaian definitif terhadap permintaan ganti rugi Tahta Suci menyusul hilangnya wilayah dan kekayaan milik Tahta Suci.
Sistem kewarganegaraan Vatikan tidak di atur berdasarkan tempat kelahiran atau asal orang tua, melainkan dari pekerjaan. Jika seorang mendapatkan pekerjaan di Vatikan maka secara otomatis ia di anggap sebagai warganegara Vatikan.
Namun ketika dia berhenti atau di pecat dari pekerjaannya, status kewarganegaraannya juga akan hilang. Walaupun secara resmi Vatikan adalah sebuah negara, tetapi tidak ada warganya yang lahir di sini. Semua warga negara vatikan adalah pendatang dari berbagai penjuru dunia.
Hal yang unik dari Vatikan yaitu di tetapkannya keseluruhan negara ini sebagai situs warisan dunia UNESCO. Mulai dari jalanan, tiang lampu, gereja, hingga kompleks pemukiman semuanya adalah situs warisan yang dilindungi oleh UNESCO.
Vatikan menjadi negara yang menyimpan karya seni dari seniman legendaris dunia seperti Bernini dan Michaelangelo. Basilika Santo Petrus memiliki kubah dengan lukisan terindah karya seorang legenda Michaelangelo.
Dari sekian banyak keunikan Vatikan, hingga kini negara kecil ini menyimpan begitu banyak misteri yang masih tidak banyak diketahui. Perpustakaan Vatikan yang menyimpan dokumen sejak rentang 1.000 tahun lalu sangat dijaga ketat kerahasiaannya.
Hanya para peneliti dan sarjana terpercaya yang di izinkan mengakses dokumen di dalam perpustakaan ini.