Jakarta, Suaranusantara.co – Carnivores Soul hadir tahun 2014, terinspirasi dari gaya hidup dan trend fashion pengguna sepeda motor vintage dari “Negeri Paman Sam”. Kala itu Fadhil Aryananta dan Hafizh Habibie berinisiatif untuk menciptakan denim sebagai produk esensial pengguna kendaraan roda dua.
Carnivore Soul berusaha menciptakan kultur, gaya hidup, hingga menjadi trend fashion tersendiri bagi pengguna sepeda motor Indonesia. Dan, produk denim menjadi langkah awal untuk menjalankan misi tersebut.
Hingga saat ini, Carnivore Soul sudah memproduksi selvedge denim sendiri, dengan spesifikasi utama bahan denim harus memiliki ketahanan (durability) yang mampu menghadapi cuaca panas, tetapi tetap nyaman di pakai berkendara. Untuk desain, ciri khas yang menonjol adalah teknik jahit embroidery pada tiap artikelnya.
Teknik Berbeda
Menurut Fadhil, Carnivores Soul merupakan brand denim pertama yang menggunakan teknik embroidery yang berbeda pada tiap celana jeans-nya. Keunikan lain terletak pada desain arquate yang di padu jahitan dengan warna yang kontras. Serta teknik serat bahan yang berbeda pada tiap artikel denimnya.
Carnivores Soul berencana untuk tidak hanya menciptakan produk denim, sepatu bot, sneakers khusus berkendara, bahkan bengkel motor chopper sudah menjadi impian sejak lama bagi duo Fadhil dan Hafizh.
Menjadi seorang pengusaha memang bisa di mulai sejak usia yang masih muda dan seperti ini tips untuk membuat usaha dari Fadhil Aryananta founder dari Carnivores Soul. Yang menjadi salah satu brand lokal yang menawarkan ragam jenis denim dengan kualitas terbaik.
Enterpreneur
Merintis sebuah usaha memang bukanlah hal yang gampang apalagi jika ia masih muda. Meski terdengar sulit tapi Fadhil Aryananta terbukti bisa membuat usaha yang membuatnya sukses di usianya yang masih 25 tahun.
Ia juga sempat berbagi beberapa tips untuk membuat sebuah usaha bagi para anak muda nih Teens. Menurutnya kunci penting untuk membuat usaha ialah mengerjakan apa yang kita sukai.
“Pokoknya kerjain apa yang di sukai dulu. Pertama harus suka sama barangnya trus kita analisis dulu pasarnya dan barulah kita bikin. Tentuin juga dari awal segmennya itu mau buat yang seperti apa misalnya untuk orang kelas atas kah, tengah atau bawah. Jadi nanti barangnya juga bisa sesuai dengan target dan nggak salah sasaran,” jelas Fadhil Aryananta.
Cowok ramah satu ini juga sempat menceritakan awal mula d ibuatnya brand denim miliknya tersebut. Bersama seorang temannya, sejak tahun 2011 ia sudah melayani pesanan untuk membuat pakaian dari bahan denim. Kemudian baru di tahun 2015 lalu ia baru memberanikan diri dengan melabelkan hasil karyanya dengan sebutan Carnivores Soul.