Jakarta, Suaranusantara.com – Harga Bitcoin melejit ke Rp 650 juta, setelah Tesla Inc membeli Bitcoin senilai USD 1,5 juta atau Rp 21 triliun. Dalam dua hari, kenaikan Bitcoin mencapai sekitar 20,9%. Sebelumnya, Bitcoin di jual Rp 540 juta.
Tesla menjadi perusahaan otomotif pertama yang membeli Bitcoin. Tidak hanya membeli sebagai aset, perusahaan mobil listrik tersebut juga akan menerima transaksi berbentuk Bitcoin.
Tesla beralasan, langkah ini di ambil agar lebih fleksibel dalam pengelolaan aset dan bentuk transaksi.
CEO Indodax Oscar Darmawan, dalam pernyataan tertulis yang d iterima di Jakarta, Rabu 10 Februari 2021 mengatakan, Tesla menambah deretan perusahaan korporasi yang membeli Bitcoin senilai jutaan dolar atau triliunan Rupiah.
Sebelumnya, sederet perusahaan seperti Microstrategy Inc, Square, Tudor Investment Corp, JP Morgan, Citibank dan Paypal yang menyediakan pembayaran dengan Bitcoin.
“Tesla membeli Bitcoin senilai Rp21 triliun. Tentunya, permintaan sebanyak ini langsung berdampak kepada kenaikan harga. Karena salah satu faktor yang meningkatkan harga Bitcoin adalah permintaan atau demand,” kata Oscar Darmawan.
Lewati
Pembelian Tesla tersebut juga membuat Bitcoin kembali melewati harga tertingginya pada Januari 2021 yang menyentuh angka Rp 580 juta.
Sebelumnya, CEO Tesla, Elon Musk, juga mendorong aksi pembelian Bitcoin dengan membuat hastag Bitcoin di profil Twitternya. Aksi tersebut meningkatkan harga Bitcoin pekan lalu, setelah sempat stagnan sekitar Rp 500 juta.
Menurut Oscar Darmawan, tidak menutup kemungkinan, akan ada lagi korporasi atau konglomerat yang akan membeli Bitcoin dalam waktu dekat.
Bitcoin, kata dia, sudah terbukti menjadi nilai lindung inflasi yang baik dan menjadi aset safe haven.
“Jika pembelian atau permintaan masif terus terjadi, maka kemungkinan besar harga Bitcoin akan terus meningkat. Seperti apa yang di prediksi JP Morgan sebelumnya, Bitcoin bisa mencapai Rp 2 miliar pada tahun ini atau tahun depan,” ucapnya lagi.
Dia menyebutkan, permintaan ini terjadi karena orang-orang sudah memahami tentang fundamental Bitcoin. Selain itu, dari sisi demand dan supply atau pasokan, Bitcoin juga terbilang unik.
Lebih jauh ia menjelaskan, jumlah pasokan maksimal Bitcoin hanya 21 juta unit, sedangkan yang sudah beredar 18,5 juta.
Meski memiliki pasokan terbatas, siapa pun masih bisa memiliki Bitcoin. Pasalnya, ‘Raja Kripto’ tersebut bisa di transaksikan dengan pecahan desimal hingga pecahan terkecil Rp 10 ribu.
“Jadi, Bitcoin tidak hanya milik para korporasi atau konglomerat. Meskipun harganya ratusan juta, Bitcoin bisa di miliki oleh siapapun dengan pecahan terkecil Rp10 ribu saja,” tutup Oscar Darmawan.