Porto, Suaranusantara.co – Mimpi Thomas Tuchel untuk mempersembahkan gelar pada musim pertamanya kepada Chelsea terwujud juga. Tidak tanggung-tanggung, ia memberikan trofi Liga Champions untuk klub London Barat itu.
The Blues memastikan gelar juara Liga Champions itu setelah menjinakkann Manchester City dengan skor tipis 1-0 pada laga final di Estadio Do Dragao, Porto, Minggu 30 Mei 2021 dini hari WIB. Gol tunggal kemenangan di cetak Kai Havertz tiga menit sebelum turun minum.
Ini kemenangan ketiga Chelsea atas City dari empat pertemuan mereka musim ini di berbagai kompetisi. Hasil ini sekaligus mengokohkan dominasi klub London Biru itu atas Manchester Biru.
Bagi Thomas Tuchel gelar ini terasa istimewa. Pasalnya, ketika direkrut menggantikan Frank Lampard pada akhir Januari lalu, ia bertekad mempersembahkan gelar untuk Chelsea. Peluang pertama datang di Piala FA, tetapi mereka kalah dari Leicester City di partai final.
Tuchel nyaris saja mengakhiri musim ini tanpa gelar. Sebab di ajang Liga Inggris, mereka hanya menduduki peringkat empat klasemen akhir. Mereka gagal mempertahankan peringkat ketiga yang di ambil alih Liverpool pada hari terakhir. Jawara liga sudah menjadi milik Manchester City.
Untunglah Tuchel masih di naungi dewi fortuna. Di laga pamungkas musim ini, ia dan anak asuhnya mampu tampil bagus dan mempersembahkan gelar yang begitu istimewa. Ia berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions kedua Chelsea dan yang pertama dalam hampir satu dekade terakhir.
Uniknya, kedua trofi itu sama-sama di raih oleh pelatih yang di rekrut di tengah jalan setelah pelatih utama mereka di pecat. Pada 2012, gelar Liga Champions direbut ketika klub London Barat itu di tangani pelatih ad interim asal Italia kelahiran Swiss, Roberto Di Matteo.
Pertama
Sementara bagi Tuchel, ini trofi Liga Champions pertamanya. Tahun lalu ia sukses membawa Paris Saint-Germain hingga final, tetapi kalah 0-1 dari Bayern Munchen.
Sejak datang ke Stamford Bridge, Tuchel yang sekarang berusia 47 tahun sukses menjadikan Chelsea sebagai kekuatan menakutkan. Ia mampu membuat mesin Chelsea berputar lebih cepat dengan kemampuan tekniknya yang mumpuni. Ia juga berhasil menutup jurang pemisah mereka dengan Manchester City dan Liverpool yang menjadi penguasa Inggris beberapa musim terakhir.
Belanja besar musim panas lalu pun akhirnya terbayar lunas. Meskipun, selama di tukangi Frank Lampard, ia selalu berkilah bahwa timnya sedang dalam proses pembentukan untuk menjadi tim kuat. Sebaliknya, di bawah Tuchel, pemain-pemain hebat yang di beli itu langsung bisa di padukan dan tampil ganas.
Setelah mempersembahkan gelar juara, Tuchel langsung bertemu dengan pemilik klub Roman Abramovich. Sky Sports memperkirakan, Abramovich akan memberikan hadiah perpanjangan kontrak untuk pelatih asal Jerman tersebut.
Hanya saja Tuchel tidak memedulikan spekulasi ini. “Saya tidak yakin 100%, tetapi mungkin saya akan di beri kontrak baru dengan kemenangan ini. Manajer saya mengatakan sesuatu. Saya tidak tahu, tetapi kami akan cek. Saya berbicara dengan pemilik klub sekarang di lapangan. Dan ini adalah sebuah momen terbaik dan menjadi pertemuan pertama,” kata Tuchel sebagaimana di kutip dari Sky Sports.
Ia melanjutkan, “Saya bisa meyakinkannya bahwa saya akan tetap lapar gelar. Saya masih ingin gelar berikutnya dan saya merasa sangat bahagia menjadi bagian dari proyek ambisius klub ini. Apalagi, ambisi saya sangat pas dengan kelompok pemain yang begitu kuat di sini. Cita-cita saya adalah terus bertumbuh sebagai pelatih dan meraih lebih banyak kemenangan lagi.”