LABUAN BAJO, Suaranusantara.co- Saat ini SMPN 7 Cambir Bendera yang terletak di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat mengalami kekurangan 2 ruang kelas dan 1 ruang guru, sehingga siswa-siswi terpaksa menggunakan ruangan kelas darurat yang terbuat dari bambu. Sekolah ini didirikan pada tahun 2016 dan sejauh ini sudah 4 angkatan yang tamat dari sekolah ini. Kondisi ini membuat proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan baik dan efektif. Warga sekolah sangat mengharapkan bantuan dan reaksi cepat dari pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat dalam memenuhi ruang kelas yang dibutuhkan.
Pada hari Senin (4/03/2024) Abdul Rahman Selaku Kepala Sekolah SMPN 7 Lembor menyampaikan kepada Suaranusantara.co,
“Saat ini sekolah kami masih kekurangan 2 ruangan kelas. Untuk sementara kami memakai ruang kelas darurat yang dibangun oleh komite sekolah. Selain itu ruangan guru juga belum ada, terpaksa kami gunakan ruangan lab sebagai kantor atau ruangan guru” tutur Abdul.
Pihaknya menambahkan penjelasan terkait kekurangan lain yakni pagar sekolah, lapangan bola kaki dan bola voli atau sarana olah raga lainnya.
“Selama ini anak-anak di sekolah ini mengalami kesulitan saat berolahraga karena kondisi lapangannya yang masih miring, berlubang dan berbatu. Selain itu kami juga mengalami kesulitan untuk menanam tanaman di lingkungan sekolah ini karena masih banyak ternak berkeliaran di lingkungan sekolah disebabkan karena belum ada pagar.” Ungkap Abdul
Terkait prestasi siswa, jumlah siswa, jumlah tenaga pendidik serta gaji tenaga guru, Abdul Rahman menjelaskan
“Jumlah siswa-siswi di sekolah ini 144 orang makin menurun dari jumlah tahun sebelumnya. Disebabkan karena jumlah murid yang tamat dari SD juga kurang. Soal prestasi non akademik sekolah kami pernah dilibatkan sebagai peserta olah raga pelajar mewakili kecamatan Lembor yang diutus ke kabupaten dan mendapatkan juara satu. Jumlah tenaga guru yang mengajar di sekolah ini adalah 26 orang, 14 orang guru komite, 2 orang PNS, 5 orang P3K, dan 5 orang kontrak daerah. Sumber gaji utk 14 orang guru Komite adalah dari dana BOS dan kontribusi orang tua murid dengan besaran honor yang bervariasi. Guru yang lama diberi gaji Rp1.050.000/bulan sedangkan guru yang baru hanya mendapatkan gaji sebesar 400.000/bulan” papar Abdul Rahman.
Melihat kondisi kekurangan di sekolah ini, kepala sekolah, Abdul Rahman berharap agar pihak pemerintah memperhatikan kekurangan yang ada di sekolah kami terutama ruangan kelas yang masih bersifat darurat demi kenyamanan proses kegiatan Belajar Mengajar. (Reporter: Siuslaus/SN).