Labuan Bajo, suaranusantara.co-Salah seorang Tenaga Harian Lepas (THL) yang diberhentikan dari DLHKP Manggarai Barat mengaku sempat menemui wakil Bupati untuk meminta informasi terkait alasan dikeluarkannya dari grup WhatsApp Lingkungan hidup. Pertemuan itu berlangsung di Rumah Jabatan Wakil Bupati yang beralamat di Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat-NTT pada Kamis, 2 Januari 2025 kira-kira Pkl. 19.30
Sebelum diberhentikan ia bersama anaknya yang laki-laki mendatangi rumah jabatan Wakil Bupati Manggarai Barat untuk menemui DR. Yulianus Weng untuk meminta informasi soal pesan yang didapatnya dari WA grup dengan nama “Penyapu Jalan 2025”. Begitu sampai di rumah wakil bupati, ia diterima oleh Ibu Meli yang diketahuinya adalah Istri wakil Bupati Manggarai Barat.
Tenaga Harian Lepas (THL) itu menyebut namanya Elen (38) tahun bekerja sebagai tukang sapu di halaman kantor bupati selama 5 tahun 6 bulan dengan gaji Rp. 2.800.000. Diberhentikan dari Dinas Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Pertanahan (DLHKP) pada 31.Desember 2024 lalu.
Pihaknya menerangkan bahwa dihadapan istri wakil bupati ia menyampaikan keluhan tentang kesulitan biaya pendidikan bagi anaknya yang sebentar lagi mau masuk kuliah, saat menghubungi wartawan suaranusantara.co, Sabtu 18/1/2025, pkl 21.18 Wita
Kata dia setelah ia menyampaikan keluhan itu, ibu wakil bupati Meli langsung lontarkan pertanyaan.
“Kamu kemarin pilih 02 atau 01? lalu saya jawab kalau saya sendiri pilih 02 dan suami saya pilih 01. Lalu dia katakan kenapa kamu tidak arahkan suami kamu pilih 02 saja karena gaji kamu bersumber dari sini,” ungkap Elen Meniru kalimat yang dilontarkan oleh, Meli, Istri wakil bupati.
Ia menambahkan keteranganya setelah istri wakil bupati menyampaikan hal itu ia langsung menyuruh untuk menemui kepala DLHKP,
“Ibu Wakil bupati menyuruh kami untuk menemui Kepala DLHKP dan mengatakan bahwa nanti dia akan sampaikan keperluan itu pada wakil bupati, karena saat itu beliau masih ada tamu,” tiru Elen
Diterangkan pula oleh Elen sebelum pamit dari Rujab dua, anaknya yang ikut bersama dia saat itu, sempat menceriterakan bahwa tanggal 2 dirinya berulang tahun lalu istri Wakil bupati sempat pegang tangan sambil menyampaikan ucapan ulang tahun padanya.
Dalam rangka mendapatkan informasi yang lengkap media ini mencoba menghubungi Wakil bupati Manggarai Barat Yulianus Weng melalui pesan WhatsApp pada Minggu, 19/1/2025.
Pesan itu berupa pertanyaan, salah satunya berkaitan dengan pertanyaan istri wakil bupati yaitu Kamu kemarin pilih 02 atau 01?
“Tidak benar seperti yg diungkapkan,” jawab Yulianus
Wakil bupati Manggarai Barat Yulianus Weng menambahkan banwa saat itu dirinya tidak sempat menemui ibu itu karena masih ada tamu.
“Waktu yang bersangkutan ke Rumah Jabatan saya ada, satu ruangan di pendopo belakang, tetapi sedang banyak tamu waktu itu, sehingga yang bersangkutan duduk di salah satu meja di temani ibu,” tambahnya
Beberapa lama setelah menjawab konfirmasi wartawan, Yulianus Weng langsung menelepon dengan durasi selama 15.51 detik.
Dalam pembicaraan melalui telepon ia memberikan penjelasan terkait proses pemberhentian THL di DLHKP itu.
“itu Kejadiannya begini, bukan tanggal dua, minggu lalu itu kalau tidak salah pas malam minggu. Saya ada di Rujab di pendopo belakang pas ada datang keluarga dari Warloka lalu kemudian datang juga pa Sardi DPRD, ajak dia pnya orang tua dengan beberapa keluarganya dari Golo Welu, sekitar 20 oranglah di sini” jelas Yulianus
Meskipun dirinya tidak mengetahui benar ibu itu, Yulianus Weng menceriterakan tentang kehadiran salah satu ibu dengan anak laki-lakinya saat ia lagi asik dengan pa Sardi dengan teman-teman warloka itu lalu pas ibu yang nemani dia.
“Saya tidak sempat ketemu tetapi kami tidak berjauhan dengan mereka. saya juga dengar apa yang mereka omong. Tidak lama 15 menit habis itu pamit pulang dan sempat saya pegang tangan. Pas dia pulang saya tanya siapa itu ibu. ibu bilang ibu itu datang mengeluh keluar dari WA grup mereka di lingkungan hidup. Kalau tidak salah ibu itu pasukan kuning. Ibu bilang dia dari 02 tapi dia dikeluarkan dari grup WA. ibu katakan nanti saya sampaikan di pa wakil dia masih ada tamu,” tutur Yulianus
Istri wakil Bupati, Ir. Maria Falentina Meli dengan nama panggilan Meli sendiri saat dikonfirmasi soal pertanyaan yang dilontarkan kepada ibu itu terkait pilih 01 atau 02 pada Pemilihan bupati, jawabannya justru tidak menjawabi pertanyaan yang.disampaikan oleh wartawan.
“Ibu itu memang sempat datang ke Rumah jabatan tpi waktu itu kami sedang ada terima tamu banyak sehingga dia tidak sempat bertemu dengan pa wakil. Dia curhat ke saya, awalnya saya juga kurang kenal dengan dia tetapi setelah dia cerita pernah tugas bersih jalan di depan Rujab baru saya teringat kami pernah beberapa kali bertemu saat saya jalan pagi dan saling sapa. Dia curhat bahwa dia dikeluarkan dari wa grup di DLHK. Sekarang tidak menjalankan tugas lagi. Terus saya tanya kenapa? katanya tidak tau. Saya sampaikan bahwa yang paling tau tentang kinerja staf adalah atasannya langsung. Pa wakil kenal juga kamu dan tau kamu kerjanya seperti bagaimana sehingga harus tanyanya ke atasan langsung. Mungkin kamu sering bolos masuk kerja, atau absen terus. karena dulu sering anaknya yg msh smp yg kerja sapu jalan sedangkan ibunya dirumah. Mungkin berbagi tugas dengan anaknya,” pungkas Meli
Dalam dialog itu, Meli mengarahkan Elen untuk menemui Kepala DLHK untuk mengetahui alasan pemberhentian itu.
“Saya sarankan kalau begitu tanyakan langsung ke kadisnya jgn kesini.dan dia saya sarankan langsung tanya ke kadis kenapa dikeluarkan. Seingat saya itu saja yang saya tanyakan ke beliau. Dan kami sudah cerita-cerita lain lagi. Karena dia ramah sekali dengan saya. Sehingga kami ngobrol jg baik sampai dia pulang menuju ke rumah pa kepala Dinas dan saya tidak tau lagi beritanya bagaimana kelanjutannya lagi setelah ketemu kadis,” tandas Meli
Menanggapi soal pemberhentian Elen selaku anggota THL, media ini juga sempat menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Vinsensius Gande melalui WhatsApp.
“Pernyataan itu tidak benar say tidak tahu pergerakan mereka. Pada akhir tahun kemarin kita keluarkan SK pemberhentian semua THL, setelah itu dievaluasi soal kinerja atau kedisiplinannya. Hasil evaluasi ada yg diperpanjang THN 2025. Evaluasi ini murni soal kedisiplinan bukan politik, sekali lagi saya tidak punya preferensi politik terkait THL dan saya tidak pernah mengarahkan THL untuk dukung Paket A atau B. Tanya saja mereka itu. Apa saya pernah arahkan,” tegas Vinsensius.
Sementara keterangan Elen sendiri mengatakan bahwa isu-isu mengenai pemecatan itu sudah sering dibicarakan di kantor, bahwa bagi yang pilih 01 siap diberhentikan.
“Sudah lama saya dengar bahwa saya akan dipecat karena suami saya dukung 01 bahkan kepala dinas menyampaikan bahwa kami mendapat informasi dari orang yang memata-matai kamu membagi uang untuk 01 namun kami tidak bisa beritahu namanya,” pungkas Elen
Mantan anggota THL ini mengaku kesal dengan pernyataan-pernyataan kepala Dinas yang menilai dirinya membagi uang untuk paket 01.
“Saya kecewa mendengar pernyataan pa Kadis yang menilai kami seperti itu padahal kami ini tidak mempunyai apa-apa. Suami saya jual ikan belum lagi beban biaya pendidikan untuk anak kami. Coba pa kadis katakan saja bahwa SK kamu sudah berakhir karena itu tidak bisa dilanjutkan lagi,” ujar Elen dengan nada kesal.
Ia juga menjelaskan bahwa sebelum dirinya diberhentikan sudah ada penggantinya. kebanyakan juga orang yang menggantikan kami adalah keluarga dari pa Kadis dan orang penting lainnya di Manggarai Barat ini.
“Saat kami dikeluarkan sudah ada memang penggantinya. kebanyakan mereka itu keluarga dari kepala dinas, keluarga dari DPR dan keluarga Bupati,” beber Elen.