Labuan Bajo, suaranusantara.co – Bencana banjir bandang menyebabkan jebolnya bendungan Wae Lambos hingga terjadinya ancaman gagal panen bagi sejumlah petani di wilayah Golo Mori.
Menanggapi peristiwa tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, NTT tengah melakukan investigasi terkait banjir bandang yang merusak bendungan dan persawahan di Wae Lambos, Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Senin (6/1/2025).
Banjir bandang ini disebabkan oleh hujan deras yang melanda wilayah selatan Labuan Bajo selama beberapa hari, sejak 21 hingga 23 Desember 2024. Akibatnya, bagian kiri bendungan yang menjadi sumber air untuk persawahan jebol, dan saluran irigasi sepanjang 100 meter tertutup bebatuan.
Dampaknya, area persawahan di sekitar Wae Lambos dipenuhi pasir dan batu, mengancam gagal panen bagi para petani yang sebagian besar sawahnya telah ditanami padi.
Respon BPBD Manggarai Barat
Kepala Bidang BPBD, Isfridus Suldin Suparman Tobong, menyatakan pihaknya telah menerima laporan dari Kepala Desa Golo Mori. BPBD segera meneruskan laporan tersebut kepada Bupati dan Badan Keuangan Manggarai Barat.
“Kami telah menerima surat laporan dan langsung mengirimkan laporan tersebut ke Bupati dan Badan Keuangan,” jelas Isfridus, Senin (6/1/2025).
Selain itu, BPBD juga menurunkan tim untuk mengecek langsung kondisi di lokasi terdampak.
Harapan Masyarakat
Petugas Operasi Bendungan, Siprianus, melaporkan bahwa bagian kiri bendungan jebol dan saluran irigasi sepanjang 100 meter tertutup batu besar akibat banjir.
“Bagian kiri bendungan jebol, dan saluran irigasi tertutup batu besar yang terbawa banjir,” ungkap Siprianus.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian besar sawah di sekitar bendungan tertutup pasir dan batu, sehingga tanaman padi terancam gagal panen.
“Saya berharap pemerintah segera memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak,” tutup Siprianus.