Ruteng, Suaranusantara.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manggarai memaparkan data partisipasi pemilih dalam tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024.
Dari keseluruhan tahapan di Kabupaten Manggarai, tingkat partisipasi pemilih yang menggunakan hak suaranya di Pilkada lebih kecil dari partisipasi pemilih dalam Pemilu.
Hal tersebut disampaikan KPU Manggarai dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan laporan evaluasi pemilu tahun 2024, yang dihadiri oleh Bawaslu dan insan Pers, Minggu 23 Februari 2025.
Dirilis dari data KPU Manggarai, partisipasi pemilih dalam Pilkada hanya berada di angka 68,65 persen. Sedangkan partisipasi pemili dalam pemilu mencapai angka 76,25 persen.
Ketua KPU Manggarai, Rikardus Jemmi Pentor membeberkan sejumlah alasan yang menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat partisipasi pemilih tersebut.
Rikar, sapaan Rikardus menjelaskan, perbedaan angka partisipasi tersebut disebabkan oleh masih banyaknya identitas pemilih yang tidak terdata dan dikenali.
Selain itu pemilih pindah domisili dan meninggal dunia juga menjadi faktor utama yang menyebabkan perbedaan angka partisipasi ini terjadi.
“Ada pemilih yang tidak dikenal identitasnya. Faktor lain berdasarkan laporan teman-teman di lapangan, ada juga pemilih yang meninggal dan pindah domisili dalam rentang waktu 6 (enam) bulan setelah pelaksanaan pemilu hingga pilkada kemarin”, jelasnya.
Rikar menambahkan selain alasan data pemilih, perubahan regulasi pengurangan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) dan kondisi topografi wilayah Manggarai juga menjadi alasan.
Kendati mengalami penurunan angka partisipasi pemilih, data KPU Manggarai menyebut, ada penambahan 5.768 pemilih baru yang terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilkada kali ini.
Menyikapi angka partisipasi pemilih yang kecil ini, selain membangun kerja sama dengan semua stakeholder, KPU Manggarai akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap seluruh jajaran, baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan, hingga Desa dan Kelurahan.
“Kami selalu bangun koordinasi dan akan evaluasi secara menyeluruh, agar tingkat partisipasi pemilih ini bisa ditingkatkan kedepannya”, ujar Rikar.
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), mengapresiasi pelaksanaan Pilkada dan Pemilu tahun 2024 di Kabupaten Manggarai.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Marselina Lorensia menjelaskan, kendati mengalami penurunan angka partisipasi pemilih, praktis tidak ada konflik yang terjadi selama pelaksanaan Pemilu dan Pilkada di Manggarai.
Hal tersebut, kata dia merupakan hasil kerja sama dari semua pihak yang telah melancarkan pelaksanaan pemilu sehingga dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
Bawaslu mengaku masih banyak hal yang perlu dievaluasi. Ia berjanji akan terus membangun koordinasi untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelaksanaan pemilu di Manggarai.
“Memang masih ada yang kurang. Keterlibatan ASN, Money Politic, Kampanye SARA hingga koordinasi dengan KPU akan menjadi perhatian kita untuk diperbaiki”, tutupnya.
Penulis: Patris Agat