Kupang, Suaranusantara.co – Hotel Harper merupakan hotel baru di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Letaknya persis di tengah Kota Kupang, di kawasan Citra Bisnis Distrik (CBD), Jalan WJ Lalamentik, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo.
Hotel bintang empat ini berada di dekat Gedung Sasando yang merupakan kantor Gubernur NTT dan Gedung BPK RI Perwakilan NTT. Hotel ini juga diapiti Transmart Mall dan Makorem 161 WS Kupang.
Hotel Harper memiliki view pegunungan sekaligus view laut. Berada di lantai 10 Hotel Harper, para pengunjung bisa melihat hampir seluruh Kota Kupang bahkan sebagian pulau Timor. Para pengunjung juga bisa melihat hingga Pulau Semau dan Pulau Kera.
Pemandangan yang tidak kalah eksotis terjadi pada malam hari. Dibawah kerlap-kerlip lampu listrik, hampir seluruh wilayah kota Kupang bisa dilihat dari Hotel Harper. Gedung pencakar langit pun tampak menawan dan megah karena memancarkan cahaya sehingga langit kota Kupang terlihat terang.
Berada di Hotel Harper serasa menikmati ‘surga’ yang bisa dilihat dan disentuh. Pikiran bisa tenang dan teduh karena menikmati pemandangan yang indah, baik siang maupun malam hari. Angin sepoi-sepoi pada malam hari membawa pikiran benar-benar menjadi rileks dan santai.
Pemilik Hotel Harper, Abraham Liyanto menyebut hotelnya memiliki 181 kamar. Hotel dilengkapi dengan Ball Room berkapasitas 2.000 orang dan sejumlah ruang pertemuan. Hotel juga dilengkapi kolam renang, bar, spa dan ruang fittnes serta gym.
“Even-even besar berskala nasional maupun internasional bisa diselenggarakan di sini. Kegiatan resepsi pernikahan, pertemuan atau rapat bersama bisa diselenggarakan di sini. Kegiatan partai pun bisa dilakukan di sini,” kata Abraham saat ditemui di Hotel Harper, pekan ini.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Provinsi NTT ini menuturkan awal mula pendirian Hotel Harper. Dia mengaku pendirian Hotel Harper hanya bermodalkan nekat dan keberanian.
“Peletakan batu pertama tahun 2021, saat wabah Covid 19 masih tinggi, termasuk di Kupang. Gerak perekonomian nasional macet, tidak ada kepastian karena badai Covid. Tapi kami berani saja. Karena kalau menunggu Covid berlalu, tidak akan mulai-mulai,” tutur senator yang sudah tiga periode ini.
Menurut pemilik Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang ini, apa yang dilakukan sebagai dukungan dalam memajukan perekonomian Provinsi NTT. Dengan pembangunan Hotel Harper, diharapkan para wisatawan akan semakin banyak ke NTT, khususnya Kota Kupang karena tersedia berbagai pilihan hotel. Semakin banyaknya wisatawan datang, otomatis perekonomi Provinsi NTT akan semakin bertumbuh.
“Sebagai pengusaha, ini bentuk tanggungjawab saya memajukan wilayah NTT. Saya lahir dan besar di sini. Saya cari makan di sini. Maka saya punya tanggung jawab untuk memajukan Provinsi ini,” tegas Ketua Dewan Pembina Kadin Provinsi NTT ini.
Sampai saat ini, Hotel Harper masih terus menyelesaikan pembangunannya. Penggunaan perdana akan dipakai pada acara resepsi pernikahan Hansel Adrial Liyanto yang merupakan putra Abraham Liyanto. Hasel akan menikah dengan gadis asal Semarang, Kezia Palitha Setiawan tanggal 11 Maret 2023.
“Soft opening baru dilakukan tanggal 5 Mei 2023. Mulai saat itu, sudah mulai menerima tamu umum. Ini proyek berani yang dikerjakan hanya dalam waktu dua tahun, sejak 2021,” ungkap Abraham.
Sementara Ketua Umum Kadin NTT, Bobby Liyanto memberi kesan terhadap hotel yang dibangun seniornya. Bobby mengapresiasi setinggi-tingginya kepada owner Hotel Harper, Abraham Liyanto. Dia melihat Abraham memliki visi bisnis yang besar.
“Ini luar biasa, bisa menghadirkan sebuah hotel bintang empat tetapi fasilitasnya berbintang lima dengan harga bintang tiga di tengah Kota Kupang. Sebagai Ketum Kadin NTT, kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada senior kami Pak Paul Liyanto,” kata Bobby.
Apresiasi yang sama disampaikan Ketua Umum Hipmi Kota Kupang, Yusak Benu. Sebagai pengusaha muda, dia mengaku harus belajar banyak dari Abraham Liyanto.
“Beliau (Abraham Liyanto, red) senior dan orang tua kami. Beliau sangat sukses sebagai senator. Sudah tiga periode menjadi anggota DPD RI. Beliau juga sukses sebagai pengusaha yang berangkat dari nol. Beliau adalah sosok yang patut jadi teladan untuk kami sebagai pengusaha muda,” ujar Yusak.
Abraham Liyanto sendiri merupakan seorang arsitek. Ia lahir di Kupang, 24 Oktober 1956. Berbekal ilmu dan pelajaran hidup yang diperolehnya dari Group Ciputra, sebuah perusahaan dengan reputasi gemilang di tanah air, Abraham menjalankan usaha di sektor pendidikan, kesehatan, dan bisnis.
Abraham memiliki lembaga pendidikan mulai tingkat Paud hingga Universitas, yang berada dibawah Yayasan Citra Bina Insan Mandiri. Dia mendesain sendiri Hotel Harper yang dibangunnya. Bahkan ia mengawasi langsung pembangunan hotel hampir setiap hari.
Abraham memiliki seorang istri, Anastasia Wirastari Foe Liyanto dan dua orang anak yaitu Yesenia Irene Liyanto dan Hansel Adrial Liyanto.