Jakarta, Suaranusantara.co – Skuat ganda putra Indonesia sudah kembali berlatih di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur menjelang mengikuti tiga kejuaraan di Eropa bulan depan.
Ada enam pasangan andalan sudah disiapkan, termasuk ganda putra nomor satu dunia yang absen pada tiga turnamen di Thailand bulan lalu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Lima pasangan lainnya adalah The Daddies Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Kepala pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi menjelaskan, fokus latihan anak asuhnya saat ini adalah meningkatkan daya tahan otot, baik tangan maupun kaki.
“Yang ke Eropa itu kan ada tiga turnamen, Swiss, Jerman, dan All England. Belajar dari Asia Leg kemarin memang kita kekurangan daya tahan ototnya. Jadi program di minggu pertama ini lebih ditekankan kepada peningkatan daya tahan otot, baik tangan maupun kaki,” ucap Herry dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis 11 Februari 2021.
Terkait strategi pengiriman, Herry sengaja memasang tiga pasangan andalan yaitu Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra, dan Fajar/Rian hanya untuk dua kejuaraan di Jerman Terbuka Super 300 dan All England.
“Saya memang menurunkan tiga pasangan ini di Jerman dan All England saja, karena kalau ikut ke Swiss juga akan sulit mengatur peak performance (penampilan puncak)-nya. Untuk target di dua turnamen itu juga berbeda. Target utamanya sudah pasti All England. Sementara kalau di Jerman, bahasanya itu target antara. Jadi apa pun hasilnya di Jerman ya hanya antara, karena kita atur peak-nya di All England,” jelas Herry.
Dia melanjutkan, “Secara persiapan, untuk Ahsan/Hendra dan Kevin/Marcus juga Fajar/Rian menurut saya agak berbeda. Kalau Ahsan/Hendra saya hanya menjaga kondisinya agar tidak ada cedera, peningkatkan mungkin bisa tapi tidak signifikan. Untuk Kevin/Marcus dan Fajar/Rian selain daya tahan, kondisi fisik juga harus ditingkatkan.”
“Marcus/Kevin kan sudah satu tahun tidak bertanding. Jadi perlu untuk kembali merasakan aura pertandingan. Begitu juga Fajar/Rian yang touch-nya sempat hilang, harus segera menemukan kembali. Makanya saya turunkan mereka di Jerman,” tambah pelatih kelahiran Pangkalpinang ini.
Pada bagian lain, Herry belum mau memasang target terlampau tinggi bagi tiga pasangan muda yang dibawa ke Eropa, meski mereka tampil apik di Thailand.
“Leo/Daniel, Pram/Yeremia, dan Bagas/Fikri harusnya belum ada tekanan karena kalah pun tidak ada masalah. Untuk mereka, yang terpenting sekarang adalah jam terbang dan menambah pengalaman melawan pemain top dunia, sehingga saya bisa melihat sejauh mana mereka bisa berkembang,” ujarnya.
Ia meneruskan, “Masih terlalu dini dan terlalu besar harapan untuk dipasang target, biar berproses dulu. Bisa main di level atas seperti ini saja sudah bagus, jadi bisa menambah poin dan memperbaiki peringkat.”
“Tetapi, secara garis besar, pola bermain tiga pasangan muda ini sudah benar, sudah bagus, dan sudah sesuai dengan apa yang saya harapkan walaupun masih banyak yang harus diperbaiki,” tutupnya.