Jakarta, Suaranusantara.co – Fufufafa, sebuah akun di media Kaskus ramai menuai komentar dan sorotan publik. Akun ini ramai dikaitkan dengan calon wakil presiden terpilih lantaran diduga milik Gibran Rakabuming Raka. Kabarnya, BSSN menyebut Fufufafa valid milik Gibran, namun hingga kini belum jelas kelanjutannya.
Terakhir, dari kanal YouTube Refly Harun, tersaji tayangan live, 30 tokoh dipanggil DPD. Saat audiensi, Refly Harun, pakar Hukum Tata Negara menyampaikan penjelasannya. Kemudian dilanjutkan oleh pakar telematika Roy Suryo dan pakar klinis, Dr. Tifa. Hadir diantaranya M. Said Didu, Rizal Fadillah, dan tokoh-tokoh lainnya dari Petisi 100.
Roy Suryo menyampaikan kembali pernyataan bahwa akun Kaskus viral Fufufafa 99,9 persen milik Gibran. Bahkan dari keterangan yang ia peroleh, Roy menyebutkan adanya temuan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait akun Fufufafa. Dari temuan ini, akun Fuffafa yang sering melontarkan hinaan untuk berbagai tokoh termasuk Prabowo tersebut disebut-sebut valid milik Gibran.
Roy menegaskan bahwa BSSN merupakan institusi negara yang biasa bertugas untuk memvalidasi temuan-temuan dari Kemenkominfo. Meski demikian ia mengatakan bahwa informasi ini bersumber dari Bocor Alus Tempo. Selain itu, Roy menolak pendapat Pakar HTN Jimly Asshiddiqie yang pernah meminta publik untuk melupakan akun Fufufafa karena dianggap sebagai perbuatan di masa lalu.
Istana Panik
Akun Fufufafa yang dipublikasikan sebelum pelantikan Presiden-Wapres pada 20 Oktober 2024 ini dikabarkan membuat Joko Widodo (Jokowi) panik. Dari Bocor Alus Tempo, didapat informasi bahwa dua kolega Jokowi, dan tiga petinggi partai pendukung pemerintah mengungkapkan bahwa pihak istana sempat meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memanggil Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan keaslian akun tersebut.
Selain itu, ada tugas lain yakni menghapus jejak unggahan Fufufafa. Kementerian diduga melenyapkan ribuan posting Fufufafa. Namun Menteri Komunikasi dan Informatika saat itu, Budi Arie Setiadi, membantahnya. Sementara Kepala BSSN, Hinsa Siburian, dan juru bicaranya, Ariandi Putra, tidak merespon pesan dan panggilan telepon dari media Tempo. Bahkan saat mengunjungi Solo, Jawa Tengah (10/09), Gibran tidak mau menanggapi kontroversi akun Fufufafa. Saat diwawancara hanya menjawab pendek dalam bahasa Jawa, yang artinya, ““Tidak tahu, tanyakan ke yang punya akun. Kok, ke saya?”
Dugaan Gangguan Kejiwaan
Dr. Tifa, seorang dokter sekaligus ahli saraf nutrisi yang aktif di sosial media, melalui cuitan-cuitannya di akun X dan dalam wawancara di beberapa podcast dan berbagai pertemuan bersama para tokoh, mengungkapkan keprihatinannya.
Akun fufufafa menjadi kontroversi karena postingan yang dianggap menghina Prabowo Subianto dan keluarganya, serta melecehkan beberapa selebriti Indonesia. Menurut dr. Tifa, yang dilakukan oleh akun Fufufafa tersebut disebut abnormality behavior artinya seseorang yang benar-benar tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri, sehingga merekomendasikan Gibran untuk menjalani terapi kejiwaan.
“Fufufafa menggunakan akun ini untuk mengolok-olok menghina sejumlah orang-orang penting, mengejek, menghina, dan tidakannya brutal sekali gitu ya, bahasanya sarkasme, sangat-sangat keji ya, lebih daripada sarkasme sebenarnya keji brutal, sebagian juga fitnahan dan segala macam karena kita kan enggak pernah tahu apakah benar yang dia tuduhkan itu masuk fitnahan” ungkapnya.
Dikatakan bahwa cara Fufufafa menyerang, perilaku bagaimana dia menghina, mengolok-olok mencerminkan perilaku obsesif kompulsif. Dia terobsesi itu dengan satu objek tersebut. Orang yang mengalami hal seperti ini, perlu didalami jati dirinya. Hal ini perlu dilakukan karena jika dilihat dari obsesinya, orang itu menunjukkan sikap penuh dengan kemarahan, dan ini sangat riskan karena saat ini menduduki jabatan tertinggi nomor dua sebagai pemimpin di Indonesia.