Suaranusantara.co- Beredar diberbagai media tentang sebuah investigasi yang berasal dari sumber anonymous, dimana diungkapkan strategi calon presiden nomor urut 1 dan 3, yaitu Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo yang mendorong hak angket di DPR RI.
Hak angket ini memang tidak mempengaruhi hasil pemilu tetapi mau mendorong agar berbagai kecurangan yang dilancarkan oleh pihak pendukung calon presiden nomor urut 1 dan 3 dapat menjadi evaluasi agar pihak penyelenggar pemilu mengakui kecurangan yang terjadi dan bahkan sampai menyeret nama Presiden Jokowi sebagai aktor yang paling bertanggungjawab.
Penggunaan hak angket hanya bisa untuk pemeriksaan maupun penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah. Kaitannya dengan Pemilu hanya dalam hal kebijakan maupun anggaran Pemerintah dalam menyokong Pemilu.
Dibahas dengan detil bagaimana keputusan ini sebenarnya dapat menjadi bumerang bagi Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo. Apakah ini menjadi langkah yang bijak dari kedua tokoh dalam menanggapi hasil pemilihan presiden tahun 2024?
Menurut Mahfud MD selaku calon presiden dari Ganjar Pranowo, hak angket itu tidak akan mengubah hasil pemilu. Namun, secara koridor hukum hak angkat itu bisa dipakai.
Tindakan yang diambil oleh kedua tokoh ini justru dianggap sebagai manuver yang merusak legitimasi hasil pemilihan presiden tahun 2024.
Dalam tulisan itu juga, tampak analisis yang menunjukkan bahwa tindakan Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo yang mendorong hak angket bergulir di DPR RI menunjukkan kehausan mereka untuk berkuasa. Mereka tampaknya belum siap menerima kekalahan dari pasangan Prabowo-Gibrang. (Oris/SN)