Jakarta, Suaranusantara.co – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh bangsa. Penganugerahan tersebut dinilai telah melalui proses seleksi yang ketat oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK).
Buktinya, dari total 49 nama yang diusulkan, ada 24 nama yang direkomendasikan secara prioritas. Lalu Presiden Prabowo memilih 10 nama menjadi pahlawan pada tahun 2025 ini.
“Presiden Prabowo memiliki sikap negarawan dalam menghargai jasa para presiden terdahulu, termasuk Soeharto dan Gus Dur. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap kontribusi para tokoh yang memberikan warna besar dalam perjalanan republik,” kata Ridwan di Jakarta, Selasa, 11 Nopember 2025.
Politisi Partai Golkar ini menilai Soeharto sebagai sosok yang meninggalkan warisan pembangunan yang nyata bagi rakyat Indonesia. Jasa-jasa Soeharto tidak bisa dihapus dari sejarah bangsa.
“Soeharto adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia, baik terkait pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi, hingga birokrasi pemerintahan yang teratur. Kita harus jujur bahwa sejarah dan kemajuan bangsa ini tidak terlepas dari kebijakan dan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh Pak Harto,” jelas Ridwan.
Menurutnya, Soeharto berjasa membuka akses konektivitas nasional secara luas. Dari Sabang sampai Merauke, pembangunan jalan, pelabuhan, bandara, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat dibangun dan membuka ruang mobilitas dan produktivitas rakyat. Itu fondasi penting yang harus kita akui sebagai bagian dari perjalanan bangsa,” tutur Ridwan.
Dia melihat penganugerahan gelar pahlawan nasional bukanlah seremonial semata, tetapi momentum untuk memandang sejarah secara menyeluruh. Seluruh lapisan masyarakat hendaknya tidak terjebak pada narasi politik yang sempit.
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai seluruh perjalanan perjuangannya. Kita harus bersatu, belajar dari para pemimpin terdahulu, dan melangkah menuju Indonesia Maju,” tutup Ridwan.
