Jakarta, Suaranusantara.co – TNI menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyebarkan berita bohong atau hoax penembakan tiga perempuan di Kab Puncak oleh militer Indonesia. Sebagaimana yang di muat oleh media online suarapapua.com (15/5). Bahwa TNI menyebut apa yang diberitakan tidak benar atau tidak ada peristiwa tersebut.
“Tidak ada kejadian seperti yang di beritakan media suarapapua.com itu. Saya coba hubungi Pemimpin Redaksi (Pemred)-nya juga tidak di respon,” kata Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Papua Kolonel Czi IGN Suristiawa dalam keterangan pers pada Senin, 17 Mei 2021.
Ia menjelaskan pasca pemerintah tetapkan KKB sebagai kelompok teroris tanggal 29 April 2021, Tim gabungan TNI dan Polri aktif melakukan tindakan penegakan hukum (Gakkum). TNI dan Polri mengejar kelompok teroris tersebut yang selama ini menebar teror kepada masyarakat, termasuk dunia pendidikan dan dunia penerbangan sipil.
Menurut Suristiawa, beberapa waktu terakhir, aksi Tim Gabungan TNI dan Polri telah membuahkan hasil. Hal itu di tandai dengan di tangkapnya provokator kerusuhan pendukung teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM), Victor Yeimo, di kuasainya markas teroris kelompok Lekagak Talenggen di Wuloni dan Tagalowa, distrik Ilaga. Tak lama kemudian, beberapa anggota teroris OPM di distrik Ilaga, di tembak timah panas Tim gabungan dan ada juga yang menyerahkan diri.
“Terdesaknya kelompok teroris OPM ini ternyata memancing respon pendukungnya untuk menyebar fitnah dan berita bohong. Berita penembakan tiga perempuan adalah fitnah dan hoaks atau bohong,” tegas Suristiawa.
Dukungan
Dia kembali menegaskan kelompok teroris OPM atau KKB, di dukung oleh front politik & klandestin. Di antaranya adalah jurnalis, media dan netizen yang aktif menyebar hoaks untuk menjatuhkan pemerintah.
“Kalau teroris OPM membakar sekolah, membunuh guru dan menebar teror lain, pendukung mereka ini tidak komentar apapun,” ujar Suristiawa.
Dia menyebut berita hoaks sengaja di sebar oleh pendukung teroris OPM. Untuk memfitnah tindakan Tim gabungan TNI Polri sambil menarik perhatian publik. Demikian juga dengan fitnah hancurnya gereja Kingmi yang tujuannya memprovokasi jemaat gereja baik lokal, nasional dan internasional, ujarnya.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudussy juga menegaskan berita penembakan tiga perempuan itu sebagai berita bohong atau hoaks. Dia menghimbau masyarakat tidak terprovokasi oleh berita yang di suarakan oleh media. Yang selama ini selalu mendukung kelompok teroris KKB.
“Saat ini saya berada di Ilaga bersama Dandim dan Kapolre. Dan berita yang di muat media suarapapua itu adalah berita bohong,” kata Iqbal.
Sebelumnya, suarapapua.com memberitakan bahwa pada Sabtu (15/5) pihak militer Indonesia dengan menggunakan helikopter menembaki gereja Kingmi Kabuki. Akibat serangan itu menyebabkan gereja hancur dan tiga perempuan muda Katolik tewas tertembak.