Bali, Suaranusantara.co – 2nd Best, brand produk fashion yang berbasis Bali hadir menyemarakkan Thrift Shop. Berbelanja perlengkapan fashion dan pernak-pernik bekas pakai atau seken (second) di dalam thrift shop adalah sebuah tren belanja yang saat ini sedang naik daun. Teknik ini memberikan kebebasan untuk mendapatkan barang berkualitas dengan harga lebih miring daripada membeli produk baru.
Laura Lucas, yang bermukim lebih dari 10 tahun di Bali, dan menyukai koleksi produk fashion, mengatakan bahwa thrift shop dinilai mampu mengurangi limbah pakaian karena sifat penggunaan ulang. Namun, meski thrift shop menjual barang-barang seken, bukan berarti tidak layak pakai. 2nd Best menjadi brand yang ia pilih untuk merpresentasikan produk fashion berkualitas dengan selera unik dan berkelas.
Menurut Laura ada banyak manfaat dengan menjalankan bisnis ini diantaranya yang paling utama adalah gerakan ramah lingkungan. Sebab banyaknya jumlah produksi barang dapat berdampak pada limbah yang meningkat. Sehingga membeli dan menggunakan produk bekas pakai berarti kita ikut serta dalam gerakan melindungi iklim. Karena berbelanja thrift shop berarti memperpanjang waktu kegunaannya. Gerakan ini mengurangi membuang-buang barang layak pakai yang berpotensi meningkatkan polusi merusak bumi.
Thrift Shop Semakin Populer
Perkembangan teknologi informasi semakin membuat terminologi thrift shop kian populer. Siapapun bisa mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang jauh lebih murah. Terlebih karena thrift shop kini bisa dilakukan secara online.
Sesuai dengan namanya, arti thrift adalah penghematan atau cara dalam penggunaan uang dengan menghindari pemborosan dan store berarti toko. Thrift shop berarti toko atau usaha yang menjual barang-barang bekas dari luar maupun dalam negeri. Arti lain dari thrift shop adalah ‘toko penghematan’.
Adanya thrift shop merupakan salah satu solusi terbaik yang bisa kamu pilih untuk berkontribusi dalam mengurangi berbagai dampak negatif dari industri garmen dan tekstil. Pemakaian zat kimia berbahaya, peningkatan jumlah limbah, pencemaran air, hingga kesulitan untuk didaur ulang menjadi dampak negatif dari industri tekstil yang perlu kita pertimbangkan. Harapannya, aktivitas jual beli pada thrift shop ini dapat mengurangi dampak yang timbul tersebut.(Red/CBN)