Labuan Bajo, suaranusantara.co — Warga asal Lembor meminta Ketua Komisi dua DPRD Manggarai Barat Yopi Widiyanti untuk segera mengklarifikasi pernyataannya soal kualitas beras Lembor yang berwarna coklat dan nasi terasa pahit.
Pernyataan ini disampaikan oleh Yopi saat berlangsungnya sidang Panitia Khusus [Pansus] Laporan Keterangan Pertanggungjawaban [LKPj] Bupati Manggarai Barat 2024, bertempat di ruang rapat internal DPRD Manggarai Barat. Senin [17/3/2025 ].
“Pa Kadis, ini curhat saja. Dulu Lembor itu lumbung beras NTT. Tetapi akhir-akhir ini makan beras Lembor itu pahit. Warna berasnya coklat-coklat-coklat-coklat. Kenapa ini pa Kadis?,” kata Yopi Widiyanti
Menanggapi pernyataan tersebut, warga asal kampung Daleng Kecamatan Lembor, Rius Baut meminta Yopi Widiyanti untuk mengklarifikasi pernyataannya karena berdampak besar terhadap pasaran beras di Lembor.
“Tolong diklarifikasi ini pernyataan apa benar beras Lembor itu hitam dan kalau dimakan rasanya pahit.Efek dari pernyataan ini sangat merugikan masyarakat petani Lembor,yg berakibat harga beras Lembor jadi turun,” ungkap Rius saat menghubungi suaranusantara.co , Rabu (19/3/2025) malam.
Pihaknya (Rius) mengatakan pernyataan Yopi ini merugikan petani Lembor secara umum apa lagi warga Lembor Selatan saat ini sudah memasuki musim panen.
“Pernyataan ini juga berakibat luas bukan saja untuk petani Lembor tetapi juga petani Lembor Selatan yang tidak lama lagi memasuki musim panen. Oleh karena itu, Kami sebagai masyarakat petani berharap kepada ibu dewan terhormat untuk segera mengklarifikasi pernyataannya,” tegas Rius
Anggota DPRD partai PAN yang juga menjabat ketua fraksi harapan baru itu mengatakan bahwa pernyataan Yopi itu terlalu generalisasi.
“Jangan terlalu generalisasi begitu dong. Harus jelas. Beras dari petani mana yang ia [Yopi] konsumsi,” kata Ino. Rabu, [19/3] siang.
Menurut Ino, pernyataan Yopi sangat berdampak pada label Lembor sebagai daerah lumbung padi.
Untuk itu, Ino meminta Yopi untuk selalu berbicara pada basis data sehingga tidak merugikan semua petani di Lembor.
“Akibatnya nanti kan pada para petani di Lembor. Akan terjadi krisis kepercayaan konsumen akan kualitas beras Lembor,” lanjutnya.
Mestinya, kata Ino, Yopi fokus pada perbaikan sistem alokasi dana dan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi beras Lembor