Labuan Bajo, suaranusantara.co –– Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) bersama Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) kecamatan Lembor selatan bersama petani mendiskusikan strategi pengolahan lahan tidur langsung di lahan perkebunan petani yang berlokasi di Purang Ro’ang, Desa Nanga Lili, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Kamis, (27/3/2025).
Diskusi ini di lakukan pada saat hadir menyaksikan kegiatan panen jagung di atas lahan seluas 5 hektar milik Rofinus Radu, petani Lembor Selatan yang mendapatkan bantuan benih dari Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Barat.
Kepala BPP Lembor Selatan, Silvester Nagot akrab disapa Sil, mengatakan lokasi seluas 25 hektar di Purang Ro’ang direncanakan akan digunakan untuk menanam jagung dan berusaha memfasilitasi kelompok tani Purang Ro’ang untuk pengadaan benih dari Dinas Pertanian untuk 25 orang Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL).
“Setelah saya lihat secara langsung kebun jagung milik bapa Rofinus di lokasi purang Ro’ang ini masih ada banyak pemilik lahan yang belum di aktifkan. Jadi lokasi ini ke depan diupayakan untuk ditanami jagung. Kami siap melakukan pendampingan serius terhadap para petani mulai dari persiapan lahan sampai pada panen,” ungkap Sil saat diwawancari suaranusantara.co
Pihaknya, Sil Mengapresiasi perjuangan Rofinus Radu yang sukses memanen jagung di lokasi Puran Ro’ang
“Saya salut dengan perjuangan Bapa Rofinus yang sukses memanen jagung untuk lahan seluas 5 hektar. Sekarang sudah lanjut tanam kacang hijau lagi meskipun hanya mengandalkan tenaga manusia. Saya akan berusaha untuk memfasilitasi pengadaan kultivator dari Dinas Pertanian agar kelompok Purang Ro’ang yang diketuai Bapa Rofinus,” imbuhnya.
Sebagai Kepala BPP yang baru satu minggu menjalankan tugas di Lembor Selatan, Sil bercita-cita menciptakan budaya baru dalam sistem pertanian semasa ia menjabat.
“Banyak petani yang bermental merpati artinya ketika ada bantuan dari pemerintah maka rame-rame pergi terima bantuan lalu sampai di tangan bantuan itu tidak ada hasilnya. saya pastikan setiap kelompok yang menerima bantuan benih dari Dinas harus didampingi mulai dari awal sampai panen,” tegas Sil
Strategi lain kata Sil, lokasi Purang Ro’ang ini direncanakan untuk dijadikan kebun demplot atau dengan kata lain kebun contoh yang disiapkan oleh Rofinus.
“Kami BPP Lembor Selatan rencana untuk jadikan lokasi yang disiapkan oleh Bapa Rofinus sebagai kebun demplot agar masyarakat sekitar bisa belajar secara langsung pola penanaman yang sesuai dengan aturan pertanian, khususnya pola menanam jagung yang tepat,” tandas Sil
Sementara Rofinus Radu sendiri sebagai ketua kelompok Purang Ro’ang yang telah memanen jagung di lokasi ini mengatakan dirinya rencana menciptakan sistem pertanian berkelanjutan.
“Setelah panen jagung, maka saya susul dengan menanam kacang hijau. namun kendala besar yang saya hadapinya adalah ketiadaan alat alsintan sehingga pengolahan lahan ini masih mengandalkan tenaga manusia. Sehingga saya hanya menanam kacang di lahan yang berukuran kecil,” tutur Sil
Dalam diskusi itu Rofinus mengusulkan pembukaan ruas Jalan Usaha Tani (JUT) sebagai salah satu cara untuk menggerakkan niat petani agar mengaktifkan lahan tidur.
“Kalau bisa saya usulkan Jalan Usaha Tani untuk masuk di Lokasi ini sehingga petani tergerak untuk mengaktifkan lahannya setelah didukung dengan akses jalan
Petugas Penyuluhan Lapangan Kecamatan Lembor Selatan Yohanes P. Jealisimu lazim dipanggil Hans menjelaskan komitmennya untuk mendampingi kelompok petani Lembor Selatan secara tuntas
“Kita buat perencanaan kegiatannya dulu jadi kalau nanti bapak Rofinus tetap bertahan di program jagung nanti kita dampingi kegiatan ini sesuai dengan konsep budidaya pertanian. Jadi nanti yang penting dia punya benih jagungnya ada. Nanti bulan berapa eksekusinya kita dampingi kegiatan ini mulai dari proses pengolahan sampai panen,” pungkas Hans