Ruteng, Suaranusantara.co – Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Sanctus Thomas Aquinas Periode 2024-2026 melakukan audiensi dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI).
Pengurus PP PMKRI diterima langsung oleh Wakil Mentri Keuangan (Wamenkeu), Thomas Djiwandono di ruang kerjanya pada Senin (10/3/2025).
Dalam audiensi tersebut, Ketua Presidium Susana Kandaimu, menyatakan komitmen dan dukungan PP PMKRI dalam upaya kolaborasi mendukung pemberdayaan ekonomi di wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T).
“PP PMKRI berkomitmen untuk mendukung dan mengkawal semua kebijakan Pemerintah, terlebih khusus pemberdayaan ekonomi di wilayah 3T”, ujar Susana.
Lebih lanjut dijelaskan Susana, peluang kolaborasi ini akan menjadi pembahasan PMKRI secara nasional dalam rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII yang berlangsung pada 19 hingga 23 Maret 2025.
PP PMKRI berupaya menjadikan Rakernas XII sebagai momen strategis untuk merumuskan program-program yang dapat mendukung pembangunan ekonomi, khususnya di wilayah 3T.
“Kami berharap ada kolaborasi lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan untuk menciptakan program pemberdayaan ekonomi yang bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat, khusunya di daerah 3T”, tambahnya.
Sementara itu, Wamenkeu Thomas Djiwandono menyambut baik usulan tersebut. Ia juga menyatakan kesiapan untuk hadir dalam kegiatan Rakernas XII PMKRI.
“Saya siap hadir dalam Rakernas XII PMKRI, karena ini adalah panggilan pengabdian bagi saya”, ucap Djiwandono.
Djiwandono menjelaskan, Pemerintah sangat mendukung setiap langkah yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih, seperti wilayah 3T.
Ia juga menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan organisasi masyarakat seperti PMKRI dalam mengatasi ketimpangan ekonomi di daerah-daerah.
“Pemberdayaan ekonomi di wilayah 3T adalah salah satu prioritas kami. Karena itu saya senang sekali PMKRI punya perhatian untuk mempercepat pembangunan ekonomi di wilayah 3T”, jelasnya.
Djiwandono menambahkan, kolaborasi ini diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan bagi pemberdayaan masyarakat di daerah 3T, melalui penguatan ekonomi lokal berbasis komunitas dan peningkatan akses terhadap sumber daya.
“Semoga setelah kegiatan Rakernas nanti, kita bisa bicarakan dan merancang program kolaborasi yang akan dijalankan kedepan”, tutupnya.
Penulis: Patris Agat