LABUAN BAJO.SUARANUSANTARA.CO-Penanaman anakan pohon Di sepanjang sungai wae mese dibawah Pimpinan Ketua tim Raimas komodo Bripka Muhamad Kahardi beserta Anggotanya dipusatkan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Wae Mese, Desa Watu Nggelek, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT pada Jumat (24/1/2025) kemarin
Kegiatan ini diikuti oleh personil Sat Samapta Polres Manggarai Barat, Dinas lingkungan hidup 5 orang, Babinsa 3 orang, satu orang Bhabinkamtibmas, Pelajar SMAN 1 Komodo 50 Orang Beserta Guru-gurunya 3 orang, juga diikuti Kades Watu Nggelek beserta Stafnya, dengan kalangan masyarakat setempat.
Kepada Media Suara Nusantara Katim Raimas Komodo ini mengatakan “Salah satu faktor bencana alam banjir yang melanda sejumlah titik di Kota Labuan Bajo beberapa waktu lalu diperkirakan karena menipisnya lahan hijau. Maka dari itulah kami menggelar aksi penanaman pohon ini,”
Dalam aksi tersebut, ada 2.500 bibit pohon yang ditanam meliputi pohon mente, pohon jambu kristal, pohon sengon, pohon merbau dan pohon pinang.
Penanaman anakan pohon ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah banjir. Pohon dapat membantu tanah menyerap lebih banyak air, sehingga mengurangi jumlah air yang mengalir ke sungai. dimana banjir banyak terjadi akibat sungai tidak bisa menampung debit air hujan.
“Langkah nyata bukan tanpa alasan, melainkan tindakan ini juga merupakan bentuk komitmen dari kepolisian dalam mendukung upaya pencegahan banjir dan memelihara kelestarian alam”tuturnya.
Kapolres Mabar, AKBP Christian Kadang, S.I.K. mengatakan aksi ini sebagai upaya kongkrit mencegah banjir yang kerap terjadi di kabupaten yang berada di ujung barat Pulau Flores ini.
Lebih lanjut Kapolres Mabar menuturkan pohon berfungsi sebagai reservoir air alami dengan menyimpan air di jaringannya dan di tanah di sekitar akarnya.
Air yang tersimpan ini dapat dilepaskan secara perlahan seiring berjalannya waktu, yang dapat membantu mencegah banjir dan kekeringan.
“Menanam pohon dapat menjadi salah satu upaya untuk mencegah banjir. Pohon dapat membantu tanah menyerap lebih banyak air, sehingga mengurangi jumlah air yang mengalir ke sungai. dimana banjir banyak terjadi akibat sungai tidak bisa menampung debit air hujan,” tuturnya.
Langkah nyata tersebut tentunya bukan tanpa alasan, melainkan tindakan ini juga merupakan bentuk komitmen dari kepolisian dalam mendukung upaya pencegahan banjir dan memelihara kelestarian alam.
Lebih lanjut Kapolres menegaskan Peran polisi tak sebatas penegakan hukum, tetapi juga terlibat aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Selain itu, AKBP Christian menyebutkan kegiatan penanaman pohon ini tidak hanya memberikan manfaat bagi upaya pencegahan banjir, namun memiliki berbagai manfaat lainnya.
“Tanam pohon dapat mengurangi dampak perubahan iklim, menghasilkan oksigen, menjadi rumah bagi satwa, mengurangi erosi tanah, mengikat gas polutan, dan membantu menanggulangi kekeringan,” sebutnya.
Lebih lanjut Alumni Akpol 2006 ini mengharapkan dengan kegiatan ini kita dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli dan bertindak demi kelestarian alam. Ingatlah bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan hari ini akan membawa dampak besar di masa depan.
“Kami minta masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai atau selokan, tidak menebang pohon di hutan secara liar, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan kerja bakti membersihkan saluran air untuk melestarikan” tutupnya***