Lembor, Suaranusantara.co –Berdoa adalah bagian paling penting bagi umat manusia yang percaya dan yakin terhadap adanya Tuhan. Berdoa serupa dengan berjalan dalam kesunyian. Refleksi kepada semesta, sekaligus mengucapkan rasa syukur kepada Dia yang telah memberikan berkat kepada umat manusia. Pada bulan Mei dan bulan Oktober umat kritiani biasanya melaksanakan doa yang diarahkan secara khusus kepada Bunda Yesus, Bunda Maria.
Doa Rosario dipandang sebagai salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga, sehingga semua umat kristiani selalu melakukan hal ini setiap kali memasuki bulan Mei dan bulan Oktober.
Ada dua bulan dalam satu tahun yang dikhususkan oleh gereja katolik untuk mendekatkan diri kepada Maria Ibu Yesus.
Selain itu Doa rosario memiliki tujuan penting, yaitu sebagai pengantar secara alami bagi anak-anak untuk menjadi doa liturgi seluruh gereja. Ini mulai dari mempersiapkannya hingga memperluas ke dalam keluarga dan kehidupan sosial.
Pada tanggal 31 Mei 2022 merupakan hari penutupan doa Rosario untuk seluruh umat nasrani. Setiap wilayah dalam suatu gereja dalam keuskupan memilih mengakhiri Doa Rosario dengan caranya masing-masing.
Komunitas Basis Gerejawi (KBG) Sta. Monica Paroki Sta. Familia Wae Nakeng memilih untuk melakukan penutupan Doa Rosario dengan cara “Perarakan Patung Bunda Maria” pada malam tanggal 31 Mei 2022 di Kelurahan Tangge, Kec. Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Berdoa dilakukan di kediaman Bapak Simon yang merupakan salah satu anggota KBG Sta. Monica. Doa dimulai Pukul 19.00 wita dan dilanjutkan dengan perarakan patung Bunda Maria. Rutenya hampir sekitar 200 meter dimulai dari rumah Bapak Simon hingga di kediaman Bapak Celi Asman. Tak hanya itu KBG Sta. Monica juga melakukan kegiatan lainnya untuk memeriahkan acara penutupan Bula Maria ini. Para anggota kelompok melaksanakan juga kegiatan seperti makan bersama dan kuis bagi anak-anak yang pemenangnya mendapatkan hadiah.
Ketua KBG, Bapak Laurens Brusen menyatakan bahwa semangat dan antusias dari umat KBG sangat kelihatan dari jumlah massa yang hadir. KBG Sta. Monica memiliki anggota sekita 80 orang lebih dan ini merupakan berkat. Walau tergolong masyarakat dengan intensitas sibuk yang cukup tinggi, mereka tetap bersinergi untuk membagi kebahagian ini berupa perarakan patung bunda maria.
“Selain itu perarakan semacam ini sudah seringkali kami lakukan di KBG kami, meskipun yang kami lakukan ini cukup sederhana, tetapi setidaknya kami bahagia bisa melakukannya,” Lanjutnya.