Penulis: Anna Saraswaaati | Ujung Pena
Yogya, Suaranusantara.co – Omah Kupu ‘Kopi Panggang & Dhaharan Ndeso’ menjadi salah satu ikon yang recommended jika berada di kota gudeg.
Bagi pengunjung yang gemar eksis, tak perlu khawatir soal sinyal meski lokasinya berada di sekitaran Gunungkidul. Lokasi Omah Kupu yang strategis inipun yang mencoba menarik perhatian dengan adanya mobil listrik yang terpajang tepat di depan pintu masuk.
‘’Dhaharan Ndeso’ dalam pengertian bahasa Jawa artinya makan atau makanan khas pedesaan. Maka tidak mengherankan, jika menu makanan yang tersedia di tempat ini adalah resep dapur masyarakat pedesaan. Pilihannya antara lain singkong dan pisang goreng, sayur lodeh, ayam dan tahu bacem, telur dadar, yang tersaji dengan konsep prasmanan.
Ketika tiba, terdengar alunan gending berbahasa Jawa yang menghangatkan suasana. Arsitektur bangunan khas Jawa dengan bahan dasar kayu ini penuh dengan pengunjung yang menikmati cemilan dan secangkir kopi atau wedhang uwuh. Menu minuman yang ditawarkan termasuk kopi, teh, dan juga wedhang uwuh. Sajian minuman juga unik karena menggunakan wadah batok kelapa.
Konsep penginapan sejenis homestay dan guest house ini menyediakan fasilitas yang lengkap dengan area parkir yang sangat luas. Selain itu, Omah Kupu juga menawarkan pengalaman kuliner yang beda dari biasa. Apalagi untuk coffee lovers, pasti semakin seru, karena bisa ikut belajar tentang kopi dan ada kebun kopinya.Jika beruntung bertemu driver yang piawai, dia akan mengantar menuju Gunungkidul tapi tidak mengambil rute sesuai Google Map melainkan melalui jalur Imogiri yang lebih sepi. Perjalanannya akan melewati hutan pinus dan di lokasi ini banyak best spot, pokoknya keren banget!
Fasilitas di tempat ini bukan hanya untuk penginapan saja, tapi juga bisa untuk digunakan sebagai rest area. Selain itu, tersedia mushalla dengan ukuran yang lumayan besar. Buat yang penasaran, silakan kunjungi tempat ini dan nikmati Dhaharan Ndeso!