Yogya, Suaranusantara.co – Omah Kupu ‘Kopi Panggang & Dhaharan Ndeso’ menjadi salah satu ikon yang recommended, menurut ‘Suhu Imas’ yang kali ini melanjutkan wiskul selama berada di kota gudeg.
Bagi pengunjung yang gemar eksis, tak perlu khawatir soal sinyal meski lokasinya berada di sekitaran Gunungkidul. Lokasi Omah Kupu yang strategis inipun yang mencoba menarik perhatian dengan adanya mobil listrik yang terpajang tepat di depan pintu masuk.
‘’Dhaharan Ndeso’ dalam pengertian bahasa Jawa artinya makan atau makanan khas pedesaan. Maka tidak mengherankan, jika menu makanan yang tersedia di tempat ini adalah resep dapur masyarakat pedesaan. Pilihannya antara lain singkong dan pisang goreng, sayur lodeh, ayam dan tahu bacem, telur dadar, yang tersaji dengan konsep prasmanan.
Ketika tiba, terdengar alunan gending berbahasa Jawa yang menghangatkan suasana. Arsitektur bangunan khas Jawa dengan bahan dasar kayu ini penuh dengan pengunjung yang menikmati cemilan dan secangkir kopi atau wedhang uwuh. Menu minuman yang ditawarkan termasuk kopi, teh, dan juga wedhang uwuh. Sajian minuman juga unik karena menggunakan wadah batok kelapa.
Konsep penginapan sejenis homestay dan guest house ini menyediakan fasilitas yang lengkap dengan area parkir yang sangat luas. Selain itu, Omah Kupu juga menawarkan pengalaman kuliner yang beda dari biasa. Apalagi untuk coffee lovers, pasti semakin seru, karena bisa ikut belajar tentang kopi dan ada kebun kopinya.“Pinternya driver yang mengantar kami menuju Gunungkidul, dia tidak mengambil rute sesuai Google Map tapi lewat jalur Imogiri yang lebih sepi. Perjalanan melewati hutan pinus dan di sini banyak best spot, pokoknya keren banget!” kata Suhu Imas.
Fasilitas di tempat ini bukan hanya untuk penginapan saja, tapi juga bisa untuk digunakan sebagai rest area. Selain itu, tersedia mushalla dengan ukuran yang lumayan besar. Buat yang penasaran, silakan kunjungi tempat ini dan nikmati Dhaharan Ndeso! (Red/CBN)