Kupang, Suaranusantara.co – Majelis Pendidikan Kristen (MPK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bertekad membenahi seluruh sekolah Kristen di wilayah NTT. Salah satunya dengan memperkuat kerjasama antar sekolah dan universitas Kristen di seluruh NTT.
“Kerja sama yang dibangun misalnya, tamatan sekolah menengah yang berprestasi tetapi yang bermasalah dana, studi lanjut bisa langsung diproses di pendidikan tinggi yang saling berjejaring,” kata Ketua MPK Wilayah NTT Abraham Liyanto di Kupang, NTT, Rabu, 25 Mei 2022.
Ia menyatakan itu usai mengunjungi sejumlah sekolah Kristen di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pekan lalu. Didampingi 10 anggota pengurus MPK, Abraham berdialog dan bertukar pikiran dengan tiga yayasan di TTS yaitu Yapenkris Toisneno, Yapenkris Agape dan Yayasan Efata.
Adapun sekolah-sekolah Kristen yang didatangi adalah SMK Kristen Amanuban Barat, SMTK Pieter Middelkoop Tetaf, SMK Kristen Oinlasi, SD GMIT Nambaun–Boti, SD GMIT 1 Soe, SMP Kristen Soe, SMA Kristen Efata di Soe, SD GMIT Kapan dan SMA Kristen Kapan.
Abraham yang baru dipilih menjadi Ketua MPK Wilayah NTT ini menyebut menjalankan pendidikan secara berjejaring antara pendidikan tinggi, pendidikan dasar dan menengah, menjadi komitmen lembaga-lembaga pendidikan kristen di NTT. Ada banyak proses transfer of knowledge, skill dan karakter yang bisa diperoleh.
Misalnya, sekolah-sekolah Kristen bakal menemukan jalan mengikuti proses kuliah secara nyaman karena sudah terjadi relasi personal dan afektif dengan lembaga pendidikan tinggi yang menjadi mitranya saat berjejaring.
Mantan Ketua Kadin Provinsi NTT ini menyatakan salut kepada pimpinan sekolah dan guru menolong siswa membeli natura (barang bukan uang) siswa untuk menutupi tunggakan biaya sekolah. Apa yang dilakukan sebagai sebuah tindakan terpuji yang berdampak positif bagi pembentukkan karakter siswa.
“Ini suatu nilai kristiani yang hendaknya menjadi brand bagi pendidikan Kristen di NTT. Kalau ada natura (barang bukan uang, Red) yang dibawakan siswa, pimpinan sekolah bisa menghubungi MPK di Kupang agar natura bisa dijual di Kupang. Link kerja sama dengan KADIN NTT bisa menjadi salah satu simpul solusi,” jelas Abraham.