Jakarta, Suaranusantara.co – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyerukan agar momentum Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H di jadikan pembangkit optimisme dan harapan masyarakat Indonesia menghadapi pandemi covid 19.
“Apa yang bisa kita ambil dari peristiwa hijrah nabi. Perjuangan itu memerlukan kesabaran. Nabi mau dibunuh, di kejar kemana-mana, akses ekonominya di putus, perdagangannya diputus. Tapi Nabi Muhammad tetap bersabar. Oleh sebab itu, jika saudara mau mengambil hikmah dari 1 Muharram ini mari kita pupuk kesabaran,” kata Mahfud. Sebagaimana di sampaikan saat mengisi kajian virtual jelang 1 Muharram bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) dan para Dewan Gubernur di Jakarta, Senin, 9 Agustus 2021.
Kegiatan itu di ikuti 1.000 peserta dari berbagai wilayah dan perwakilan BI di berbagai negara.
Menurut Mahfud, sabar sekurang-kurangnya ada tiga. Pertama, sabar terhadap musibah. Kedua, sabar di dalam ketaatan, termasuk disiplin. Ketiga, sabar di dalam berjuang, bersungguh-sungguh, optimis dan tangguh.
“Sabar itu bukan hanya berarti pasrah, tapi sikap pantang menyerah, tangguh dan optimisme itu artinya bersungguh-sungguh dalam bersabar,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Baca juga: Idul Adha di Tengah Pandemi, Wapres Ma’ruf: Tingkatkan Kesabaran
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai Hari Raya Idul Adha 2021 memberikan pelajaran hidup berupa ujian dan cobaan karena harus dirayakan di tengah pandemi COVID-19.
Meski harus di jalani dengan kesabaran, menurut Wapres Ma’ruf bukan berarti umat Islam hanya bisa berdiam diri. Ma’ruf mengungkapkan kalau Idul Adha identik dengan ujian dan cobaan. Persis seperti yang di alami oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS.
Ia menceritakan ketika Nabi Ibrahim AS di uji oleh Allah SWT untuk mengorbankan anaknya. Dan anaknya yakni Nabi Ismail AS pun bersedia untuk di jadikan kurban, tepat pada 10 Dzulhijjah.