Perkembangan kasus Demam Berdarah berdasarkan data yang di peroleh media Suara Nusantara dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat hingga saat ini mengalami kenaikan sejumlah 376 kasus dari bulan Januari 2023 Samapi Desember tanggal 4 Desember 2023.
Data ini, diperoleh Media Suara Nusantara dari Fransiskus Dulla Kurniawan Gibbons selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan DBD pada 5/12/2023.
Pihaknya menjelaskan “Untuk total kasus bulan Januari 2023 sampai tanggal 27 November 2023 ada 316 kasus. Tanggal 28 sampai tanggal 30 November 2023 ada penambahan 27 kasus. Sehingga Total kasus sampai Nov 2023 ada 343 kasus. Selama Bulan Desember sampai tgl 4, ada penambahan 33 kasus” terang Fransiskus
Sasaran penderita yang terserang DBD sesuai analisis bidang penanganan dan pencegahan DBD, Fransiskus menerangkan “Kasus DBD itu mayoritas terjadi pada anak anak sekolah, mulai dari SD, SMP hingga yang SMA”.
Hingga saat ini, Dinas Kesehatan terus berupaya untuk melakukan tindakan preventif dengan cara voging di tempat-tempat yang terkena dampak serta membagi ABT di setiap keluarga, kos-kosan serta ke setiap sekolah, Ungkap Fransiskus.
Dirinya juga menyodorkan Data penderita DBD secara terinci dari tahun 2021 sampai 2023.
Data DBD Pada tahun 2021 berjumlah 759 kasus , Sembuh 758 dan yang meninggal 1 orang.
Data DBD 2022 berjumlah 713 dan sembuh 712, meninggal 1 orang.
Data DBD pada Januari – Desember 2023 berjumlah 376 kasus, sembuh 349 kasus. Saat ini yang sedang dirawat 22 orang dan meninggal tidak ada.
Data ini untuk kondisi pada tanggal 4 Desember 2023 dan belum diketahui untuk perkembangan selanjutnya hingga akhir Desember 2023.
Kata Frans, puncaknya DBD terjadi mulai bulan agustus hingga desember. Pihaknya telah melakukan berbagai upaya preventif mulai dari sosialisasi di sekolah dan juga kampanye di setiap puskesmas terkait bahaya DBD dan pembagian abating .
Ia mengatakan DBD bisa dikendalikan dengan perilaku atau gaya hidup sehingga yang menjadi kuncinya adalah Bagaimana kita menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Selain itu lebih lanjut Frans menjelaskan 3 M di atas yang dimaksud pada poin Plus adalah Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, lalu Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, Menggunakan obat anti nyamuk. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah. Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama.
Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras, Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
Cara mencegah DBD yang dapat kita lakukan di lingkungan sekitar kita dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Langkah ini biasa disebut dengan 3 M Plus, yaitu: Menguras dan menutup tempat penampungan air, Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Berkembangnya jumlah penderita DBD sesuai data yang dihimpun oleh Dinkes Manggarai Barat dari Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Siloam, sangat diharapkan kepada setiap masyarakat agar selalu berusaha untuk membangun kebiasaan hidup bersih. Sebab kesadaran inilah yang dapat membantu mengurangi besarnya dampak terjadinya Demam berdarah Dengue (DBD).