Oleh: Anna Saraswati, FH Universitas Al=Azhar Indonesia @annaversary__
Berlin, Suaranusantara.co – Keliling Berlin belum lengkap rasanya jika tidak mengunjungi komplek pemakaman yang berbentuk kotak-kotak yang dikenal dengan nama Holocaust Memorial. Ternyata ada makna tersendiri dibalik kompleksitas kubikal itu.
Sang arsitek sendiri, yitu Peter Eisenman, saat mendesain Holocaust Memorial tidak pernah menjelaskan makna tersembunyi desainnya. Ia membiarkan pengunjung untuk menginterpretasikan sendiri dan membayangkan perasaan para Yahudi yang nenjadi korban pembunuhan.
Sejarah membawa cerita bahwa Nazi yang awalnya adalah Parta Buruh, kemudian menjadi mesin perang yang mengorbankan jutaan jiwa dan mayoritas adalah kaum Yahudi di Eropa dimasa Hitler. Untuk mengenang mereka, pemerintah Jerman saat itu membangun memorial yang di desain oleh arsitek Peter Eisenman, di bangun oleh kontraktor Buro Happold, dan d iresmikan tahun 2005 atau 60 tahun pasca PD-II.
Namun walaupun tidak ada penjelasan resmi, masyarakat umum di Berlin memahami bahwa blok beton abu-abu ini melambangkan batu nisan. Ketinggian yang berbeda-beda mengartikan korban pembunuhan yang beragam mulai dari anak-anak sampai orang tua.
Saat pengunjung berjalan di antara blok-blok beton tersebut, yang di rasakan adalah kesediahn, kegelapan, kesendirian, kebingungan dan rdepresi, serta perasaan tidak aman. Bahkan merasa khawatir atau takut akan apa yang akan di hadapi di belokkan selanjutnya.
Inilah perasaan kaum Yahudi pada saat Nazi berkuasa. Sebab mereka tidak pernah mengetahui apa yang akan mereka hadapi esok hari. Apakah tetap hidup, ataukah terbunuh.
Meski sekilas tampak sederhana, susunan kumpulan balok-balok itu sebenarnya rumit dan membingungkan. Berada diatas lahan seukuran 3x lapangan bola, masing-masing makam bentuknya menyerupai peti jenazah, berwarna abu-abu yang merepresentasikan plain atau diartikan datar, dingin, beku dan kaku, atau melambangkan sistem pemeritahan ketika itu yang tidak berperasaaan dan tidak manusiawi.
Memorial Lambang Duka Cita
Holocaust Memorial terdiri dari 2711 blok beton yang tersusun dalam barian rapi membentuk square. Blok beton berwarna abu-abu dengan ketinggian yang berbeda ini berdiri di atas tanah yang memiliki ketinggian berbeda.
Pengunjung dapat berjalan di antara blok-blok ini, dan dapat pula memasuki museum yang ada di bawah tanah secara gratis. Di museum inilah para pengunjung dapat mengethaui dan memahami lebih lanjut bagaimana proses pembunuhan kaum Yahudi oleh Nazi di seluruh Eropa.
Secara total, ada sekitar 6 juta orang Yahudi yang d ibunuh oleh tentara Nazi padaPD-II.Ada pula korban terbunuh lainnya antara lain tahanan perang Soviet yang berjumlah 3 juta orang, rakyat Polandia 1.8 juta, dan orang cacat sebanyak 250 ribu. Selain itu ada pula saksi Yehovah mencapai 1900 orang, dan sebanyak 70 ribu homoseksual.
Para pengunjung akan lebih dapat memahami tentang yang terjadi pada masa itu. Karena di museum bawah tanah ini ada kesaksian dari orang-orang yang selamat. Bukti kesaksian mereka antara lain adalah surat-surat terakhir para korban yang dikirimkan untuk keluarga mereka, yang isinya ungkapan kesediahan, kekhawatisan dan ketakutan.
Kompleks pemakaman ini terletak di tepi jalan raya berdekatan dengan gerbang kemenangan Brandenburg Tor. Holocaust Memorial Berlin terbuka bagi masyarakat umum. Terdapat plat logam yang bertuliskan pesan agar pengunjung menghormati tempat tersebut.
Pengunjung juga di larang memanjat blok beton, di larang berdiri di atasnya, atau melompat dari satu blok ke blok lain. Para penjaga biasanya akan menegur pengunjung yang berdiri di atas blok beton. Namun, ketika para penjaga tidak berada di sekitar, ada saja pengunjung yang naik ke atas blok atau melompat-lompat.