Kalbar, Suarnusantara.co – Tari Burung Enggang terinspirasi dari burung Enggang atau Rangkong. Spesies ini hanya terdapat di Kalimantan Barat.
Unggas dengan balung atau tanduk berwarna merah ini memiliki paruh yang besar berwarna putih gading. Ccorak warna bulunya hitam atau putih. Ekornya cukup panjang dengan corak warna dominan putih meski ada hitamnya.
Burung Enggang dari keluarga Bucerotidae dan berukuran tubuh besar dan sangat erat dengan kehidupan suku Dayak. Masyarakat sangat menghormati burung enggang, bahkan menganggap hewan ini sebagai panglima burung. Hampir seluruh bagian tubuh burung enggang menjadi simbol kebesaran dan kemuliaan suku Dayak.

Sarat Simbol
Burung enggang merupakan simbol perdamaian dan persatuan bagi orang Dayak dan simbol seorang pemimpin yang ideal. Hal ini karena enggang mampu terbang dan hinggap di gunung-gunung dan pepohonan yang tinggi, dengan bulu-bulu yang indah.
Sayapnya yang tebal menggambarkan pemimpin yang melindungi rakyat. Suara yang nyaring kemana-kemana melambangkan perintah pemimpin yang selalu di dengar oleh rakyat. Dan ekornya yang panjang menandakan kemakmuran rakyat. Jadi secara keseluruhan, burung enggang menyimbolkan watak seorang pemimpin yang di cintai rakyatnya.
Paruh burung enggang menjadi lambang pemimpin perang, dan orang Dayak mengeramatkan burung ini, sehingga hanya mengambil paruh burung yang sudah mati saja.
Bulu ekornya yang berwarna hitam dan putih di gunakan dalam pakaian adat Kalimantan dan sebagai kostum dalam tari-tarian saat upacara adat. Para penari adat menggunakan bulu enggang sebagai hiasan kepala dan jari-jari tangan.
Dari Simbol Menjadi Seni Tari
Burung Enggang memberikan inspirasi bagi suku Dayak hingga tercipta menjadi sebuah tarian.
Para perempuan membawakan tarian ini dengan lemah gemulai, sebagai filosofi Burung Enggang yang anggun dan cantik. Biasanya terdapat bulu-bulu Burung Enggang pada bagian tangan masing-masing penari.
Tari Burung Enggang ini menjadi tarian yang populer dan dikenal sebagai tarian tradisional yang menawan dari Indonesia. Meski banyak kreasi baru Tari Burung Enggang yang lebih modern dan bervariasi, namun filosofi dan makna tarian ini tetap terjaga, yaitu menghormati leluhur dan mempererat tari persaudaraan antar suku dan budaya lain di negara ini.