Labuan Bajo, suaranusantara.co-Bencana hama wereng menyerang belasan hektar padi milik petani menyebabkan terjadinya ancaman gagal panen untuk lokasi yang terkena dampak sangat parah. Menghadapi kondisi ini pihak pertanian melakukan penyemprotan hama menggunakan alat seadanya pada lokasi terdampak dengan kondisi parah yaitu desa Wae Mose dan desa Kakor, kecamatan Lembor selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi NTT, Jumat 17/1/2025
Drone yang semestinya digunakan sebagai alat bantu penyiraman pupuk dan obat pertanian yang disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai Barat hanya muncul saat launching namun tidak difungsikan di tengah terjadinya bencana hama wereng yang dialami oleh para petani di Lembor selatan saat ini.
Menyikapi kondisi ini Kepala Balai Pertanian (BPP) kecamatan Lembor selatan bersama gerakan pengendalian, semua PPL, Babinsa, Babin kamtibmas dari Polsek Lembor, kades dan para petani dengan sigap melakukan tindakan penyemprotan langsung pada lokasi yang terdampak dengan kondisi parah menggunakan peralatan seadanya yaitu persawahan di desa Wae Mose dan desa Kakor.
Hama wereng ini adalah musuh negara atau menjadi perhatian pemerintah karena akan berakibat puso atau gagal panen.
Mengingat proses penyebaran hama ini sangat cepat, maka drone ini sangat dibutuhkan oleh petani untuk mengatasi bencana ini dalam waktu yang cepat
Menanggapi hal itu, kepala Dinas pertanian Kabupaten Manggarai barat, Lorensius Halu memberikan keterangan saat ditanyai wartawan terkait penggunaan dron
“Masi berproses, sambil menunggu cuaca bersahabat,” jawab Lorensius saat dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp pada jumat 17/1/2025
Soal stok persediaan obat, kata Lorensius persediaannya cukup.
“Terkait stok gudang persediaan pestisida untuk tahun ini cukup,” jelas Lorensius dengan singkat
Sementara, berdasarkan kondisi nyata yang disaksikan langsung oleh kepala Balai Pertanian Kecamatan Lembor Selatan Pius Payong mengatakan ketersediaan obat yang ada tidak mencukupi karena areal yang terdampak lebih dari 15 hektar.
“Respon dari dinas kami dibantu dengan insektisida Montaf 400 SL sebanyak 9 liter atau 9 botol untuk lahan 4,5 Ha. Aneto 0,5 GR sebanyak 15 Dos/ 150 Kg. Ini hanya untuk 15 Ha. Ini masih sangat kurang bantuan insektisida tersebut dibandingkan dengan areal yang terserang,” beber Pius
Sebagai Kepala BPP yang menyaksikan secara langsung kondisi di lokasi terjadinya bencana hama Wereng, Pius Payong sudah mengajukan usulan untuk menggunakan drone kepada Dinas Pertanian.
“Kami sudah mengusulkan dron tetapi waktu mendesak beliau sarankan gunakan peralatan yang ada. Kalau makin patah maka drone nanti di operasikan,” tandas Pius
Kondisi wilayah yang paling parah kata Pius adalah “Wilayah yang paling parah lokasi Reket desa Wae Mose dan di desa kakor Lingko sambir,” terang Pius
Melihat bencana hama wereng ini dalam kondisi parah maka Kepala Balai Pertanian Lembor Selatan mengatakan “Status wilayah ini adalah siaga bencana karena hama wereng ini sangat cepat penyebarannya,” tegas Pius
Keterbatasan yang dihadapi oleh BPP Lembor adalah tidak tersedianya tenaga ahli bidang pengendalian penyakit hama wereng dan juga keterbatasan obat insektisida
“Saya sebagai koordinator BPP mengalami keterbatasan tenaga ahli bidang pengendalian hama dan mengusulkan tambahan insektisida karena sangat kurang,” tutup Pius.