Jakarta, Suaranusantara.co – Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna menjanjikan PBSI yang transparan dan akuntabel selama kepemimpinannya hingga 2024. Mulai dari penyelenggaraan organisasi, pengeloaan keuangan, perekrutan atlet dan pelatih Pelatnas, hingga dalam hal urusan kerja sama dengan pihak sponsor.
Ia menyampaikan hal itu dalam diskusi virtual bertajuk “Mengawal 100 Hari Kinerja Ketua Umum PP PBSI, Mengupas Visi Misi Agung Firman Sampurna di Jakarta, Kamis 4 Februari 2021. Pembicara lain pada acara yang digelar oleh Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI DKI Jakarta adalah Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Riony Mainaky, pemain ganda putri Greysia Polii, mantan tunggal putra Haryanto Arbi, dan Imelda Wiguna dari PB Jaya Raya.
Lebih jauh Agung Firman menjelaskan, dalam rangka menciptakan transparansi dan akuntabilitas, para pemimpin teras seperti dia dan Sekjen PB PBSI yang kini menjabat Kapolri Listyo Sigit, dan bendahara umum tidak akan terlibat dalam pengelolaan keuangan. Bagian ini akan diserahkan kepada badan eksekutif yang akan diumumkan tak lama setelah pengurus PB PBSI 2020-2024 nanti dilantik. Adapun tugas dia sendiri, sekjen, dan bendahara humum nantinya hanya akan memimpin rapat rutin dan koordinasi serta menjalankan tugas-tugas protokoler seperti pelantikan para pengurus daerah.
Para Profesional
Tentang badan eksekutif ini, Agung berjanji bahwa orang-orang yang di tunjuk untuk duduk di sana adalah para profesional yang akan di gaji secara profesional pula. Mereka akan mencatat semua pemasukan, termasuk sponsor dan hak siar. Serta seluruh pengeluaran. Laporan keuangan mereka juga akan di audit oleh lembaga-lembaga audit terpercaya. “Nanti setelah kami di lantik akan langsung mengumumkan badan eksekutif ini,” katanya.
Sementara terkait sponsor, Agung Firman menjanjikan bahwa akan ada BUMN yang akan mendanai kegiatan olahraga tepok bulu ini ke depan. Hanya saja, ia belum mau membocorkan institusi yang di maksud. “Nanti akan kita buat acara untuk mengumumkan sponsor tersebut. Yang pasti ada,” ujarnya lagi.
Masih terkait ini, ia menegaskan bahwa PBSI terbuka terhadap semua institusi baik BUMN maupun swasta utuk mensponsori olahraga bulutangkis. Dengan konsep saling menguntungkan. Mereka tidak mau hanya bergantung pada satu institusi tertentu. Karena PBSI, katanya, adalah milik seluruh Bangsa Indonesia.
Setelah mundurnya Djarum dari sponsor utama bulutangkis, PBSI harus kerja ekstra keras. Untuk mencari sponsor baru agar masalah finansial tidak akan berimbas pada prestasi atlet di lapangan. Sebab, sebagaimana di utarakan Greysia Polii, pencinta bulutangkis tidak peduli dengan urusan finansial. Mereka hanya menanti prestasi dari para atlet bulutangkis.