Ruteng, Suaranusantara.co – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan penanaman bibit bambu aur di Desa Persiapan Bangka Wela, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Selasa, 19 April 2022. Kegiatan penanaman bambu itu sebagai rangkaian kunjungan kerja Gubernur ke dataran Flores dan Lembata selama dua minggu terakhir.
Tampak mendampingi Viktor, Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT yang juga Ketua Asprov PSSI NTT, Chris Mboeik, Anggota DPRD Provinsi NTT Bonifasius Jebarus dan Direktur Bank NTT, Aleksander Riwu Kaho.
Sebelum melakukan penanaman bambu, Viktor dan rombongan diterima secara adat di Mbaru Gendang (rumah adat) kampung Wela. Viktor disambut dengan menerima ayam putih dari masyarakat Wela, yang melambangkan kemurnian hati masyarakat saat menerima tamu. Kemudian menerima kendi berisi arak atau Tuak Kapu untuk melancarkan komunikasi.
Dalam sambutannya, Viktor menyebut apa yang dilakukan tidak saja menanam bambu tetapi menanam air. Alasannya, satu rumpun bambu mampu menyimpan 5.000 liter air, sehingga mampu mengatasi daerah lahan kering di NTT.
“Harapan saya, jika 245.000 bibit bambu yang ditanam ini, dibawah pengawasan 47 mama bambu, yang sudah ditanam tumbuh baik semuanya, tahun depan saya akan kembali menginap semalam di desa persiapan Bangka Wela,” kata Viktor.
Dia meminta kepala desa membuatkan prasasti pelopor bambu desa. Hal itu sebagai penghormatan atas kecerdasan, keberanian, dan kepedulian ibu-ibu pembibit bambu di Desa Persiapan Bangka Wela.
Viktor juga sempat berdialog dengan anak-anak SD TRK Wela yang lokasi sekolahnya berada berdampingan dengan kawasan penanaman bambu. Dia meminta anak-anak SD itu ikut menjaga kelestarian bambu yang akan ditanam.
Sementara Tokoh Adat sekaligus Tua Gendang Wela, Philipus Jeharut meminta Viktor agar memperhatikan SD TRK Wela. Pasalnya, hingga kini TRK itu hanya memiliki tiga ruangan. Padahal sudah berdiri sejak 12 tahun lalu. Akibatnya, anak-anak harus sekolah secara bergantian.
“Kawasan penanaman bambu ini bersama TRK yang ada di sini, katanya masih bagian hutan. Makanya tidak bisa dibangun tiga ruangan tambahan untuk sekolah ini. Kami mohon Bapak Gubernur untuk mencarikan solusi atas masalah ini bersama Bapak Bupati,” ujar Philipus.
Dia juga meminta Viktor mempercepat peningkatan status Desa Persiapan Bangka Wela menjadi desa definitif karena sudah 3 tahun terakhir telah menjadi desa persiapan. Selain itu, meminta Viktor agar menaikan status jalan raya dari Cancar ke Wela dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi.
“Semoga bisa langsung dihotmix seperti jalur Golowelu ke Terang,” tegas Philipus.