Kupang, Suaranusantara.co – Politisi muda Partai Golkar Yesenia Irene Liyanto mengajak kaum muda atau kelompok milenial Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mulai belajar bisnis berbasis online. Alasannya, jenis usaha yang menjanjikan saat ini dan di masa datang adalah bisnis online.
“Bisnis online sudah menjadi tren sekarang dan kebutuhan di masa datang. Bisnis offline sudah mulai ditinggalkan,” kata Yesi saat memberikan kuliah umum bertema Strategi Bisnis Digital di Universitas Citra Bangsa, Kupang, NTT, Senin, 22 November 2021.
Yesi menyebut bisnis online mengandalkan jaringan internet untuk menjual produk. Sementara bisnis offline mengandalkan toko sebagai tempat berjual.
Menurutnya, saat ini, sangat banyak sekali orang memanfaatkan bisnis online. Banyak perusahaan besar lahir dari bisnis ini seperti Lazada, Shopee, Grab, Gojek, Tokopedia, OVO, dan sebagainya.
“Kita orang NTT harus memanfaatkan bisnis ini. Kita tinggal jualan di twitter, instagram, facebook dan media sosial (Medsos) lainnya. Nanti orang yang membaca tinggal pesan, lalu kita kirim,” jelas putri dari anggota DPD RI Abraham Liyanto ini.
Dia mengemukakan sejumlah keunggulan bisnis online. Pertama, tidak perlu sewa atau beli kantor. Kedua, tidak perlu keluarkan biaya operasional seperti listrik dan air karena tidak ada kantor.
“Online business berkembang lebih cepat dari offline karena kalau berbisnis online, market yang bisa kita cakupi jauh lebih luas dari offline. Meskipun kita di Kupang, orang atau customers dari seluruh penjuru dunia bisa membeli produk kita,” tutur lulusan magister bisnis dari Amerika Serikat ini.
Keuntungan lain dari bisnis online, lanjut Yesi adalah tidak butuh karyawan sebanyak offline. Kalau offline butuh 10 orang untuk menjaga toko, bersih-bersih, kasir maka bisnis online cukup dua orang untuk administrasi dan pengirim barang.
“Bisnis online selalu tersedia 24 jam. Mau kapanpun, customers selalu punya akses untuk belanja setiap saat,” ungkap Yesi terkait keunggulan bisnis online.
Dia menyadari ada kelemahan dari bisnis online yaitu barang yang diterima kadang tidak sesuai dengan yang dipesan. Untuk menghindari masalah tersebut, pembeli harus melihat jumlah barang yang telah dibeli orang lain dan komentar dari para pembeli akan barang yang dipesan.
Jika komentar bagus maka barang yang akan dipesan pasti baik. Sebaliknya jika komentar lebih banyak berisi kekecewaan maka tidak usah dibeli.
“Tips belanja online adalah liat reviews dari produk yang mau dibeli. Atau make sure (pastikan) kalau toko yang jual itu adalah official store (perwakilan resmi) dari barang yang dijual,” jelas Yesi.