Ruteng, Suaranusantara.co – Menyambut usia yang ke-75 tahun, Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong (Ekukardo) berbagi kasih dalam semangat sosial karitatif dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis.
Kegiatan ini berlangsung di halaman Gereja Paroki Ekukardo yang terletak di Kelurahan Wali, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT, Sabtu (5/4/2025).
Kegiatan yang dimulai PKL. 07.00 WITA tersebut terlaksana berkat kerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Palang Merah Indonesia (PMI) dan sejumlah pihak lainnya.
Antusiasme Warga
Dipantau langsung oleh media ini, ratusan warga terlihat antusias hadir dan mengikuti kegiatan bakti sosial karitatif tersebut.
Warga yang hadir menjalani pemeriksaan dan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah, kolesterol, gula darah, asam urat, golongan darah dan donor darah.
Salah seorang warga, Yosefina Since yang turut hadir mengungkapkan kesannya.
Ia menyampaikan terimakasih kepada panitia dan semua pihak yang telah menginisiasi kegiatan tersebut.
“Kesannya baik, pelayanan petugas juga bagus. Semuanya sangat memuaskan,” jelas Yosefina.
Yosefina yang mengikuti pengecekan kolesterol, asam urat, tensi dan gula darah berharap, kegiatan serupa bisa menjadi agenda rutin yang dijalankan satu kali setiap tiga hingga enam bulan kedepan.
“Maunya setiap tiga atau enam bulan kedepan diadakan lagi, jangan tunggu tahunan,” ungkapnya.
Refleksi 75 Tahun Paroki Ekukardo
Sementara itu, ketua panitia perayaan, Adi Jehoma menjelaskan, kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang dilakukan guna menyambut 75 tahun Paroki Ekukardo.
Lanjut dijelaskan Adi, puncak perayaan yang berlangsung pada 26 Juni 2025 tersebut mengangkat tema “Ziarah Agung 75 Tahun Paroki Redong: Berlandaskan Iman, Harapan, dan Kasih Dalam Semangat Ekaristi Transformatif”.
Adi menambahkan, selain bakti sosial, sejumlah kegiatan lain juga dilaksanakan untuk memeriahkan perayaan tersebut, diantaranya kunjungan orang sakit ke semua Kelompok Basis Gereja (KBG), Ekumene dan Pewartaan, Seminar HIV-AIDS dan Narkoba.
Selain itu juga dilakukan kegiatan fisik seperti Renovasi Gereja, Pembuatan Panggung Jubileum, Pembuatan Gapura, Perbaikan Jalan Masuk Gereja dan Penataan Gua Maria.
“75 tahun ini sebetulnya bukan hanya sekedar perayaan, tapi ini sebuah jejak langkah, sebuah ziarah iman, dan juga ziarah umat dengan refleksi yang serius dan mendalam,” jelas Adi.
Adi juga menjelaskan, rangkaian kegiatan 75 tahun ini juga bertujuan untuk mengapresiasi sekaligus merawat warisan dan memelihara tradisi para penjasa paroki.
Adi berharap kegiatan bakti sosial yang dijalankan dapat menginspirasi paroki lain untuk melakukan kegiatan serupa.
Dirinya juga mengharapkan, masyarakat dan umat dapat merasakan langsung hadirnya Pemerintah dan Gereja.Ia menuturkan Umat-Gereja dan Masyarakat-Pemerintah adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
“Kami membuat kegiatan ini sebagai sebuah inspirational activity. Besar harapan, Paroki dan kelompok lainnya terinspirasi untuk melakukan kegiatan serupa,” ujarnya.
Sinergi Gereja dan Pemerintah
Terpisah, Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Paroki Ekukardo Paulus Peos, menyampaikan ucapan terimakasih untuk totalitas dan persiapan yang dilakukan oleh kepanitiaan.
Ucapan terimakasih juga ia sampaikan kepada semua pihak yang terlibat menyukseskan pelaksanaan kegiatan dimaksud.
“Terimakasih kepada semua panitia yang telah bekerja keras. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah terlibat menyukseskan kegiatan hari ini,” Ucap Paulus yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Manggarai.
Paulus menambahkan, Paroki Ekukardo telah menjalani ziarahnya selama 75 Tahun. Usia yang cukup panjang dengan segala dinamika, karena itu menurutnya, usia ini mesti disyukuri.
Ia juga berharap, kegiatan-lain yang sudah direncanakan bisa terlaksana dengan baik. Karena itu ia mengaku akan membangun komunikasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai.
“Sebagai ketua DPP saya merasa bergembira menyaksikan antusiasme dan partisipasi umat dalam kegiatan hari ini. Koordinasi dengan semua pihak akan kita jalin kedepan untuk melancarkan semua agenda yang direncanakan,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Pastor Paroki Ekukardo, Pater Kris Sambu, SVD.
Pater Kris mengaku senang dan bangga karena pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai rencana. Ia juga bersyukur untuk dukungan Pemerintah dan sejumlah pihak lainnya.
Pater Kris menjelaskan, Pemerintah dan Gereja adalah mitra kerja dalam menyejahterakan masyarakat. Karenanya, sinergi antara Gereja dan Pemerintah sangat dibutuhkan untuk mencapai semua hal yang diinginkan.
“Kita berharap untuk kedepan, kerjasama ini akan terus terpelihara. Kolaborasi antara Gereja dan Pemerintah sebagai satu mitra kerja sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan umum,” jelas Pater Kris.
Lebih detail dijelaskan Pater Kris, Kegiatan sosial karitatif yang dijalankan juga bertujuan untuk mengetahui dan merasakan kondisi kehidupan yang dialami oleh masyarakat.
Ia berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat yang mengalami kesulitan secara ekonomi dan terkendala waktu yang terbatas untuk melakukan pengecekan kesehatan.
Ia menambahkan, kegiatan sosial seperti ini akan menjadi Misi bersama. Misi yang ia maksudkan adalah Gereja yang terlibat secara nyata dalam pergumulan iman dan kehidupan masyarakat.
“Harapannya, pertama-tama kita menginginkan umat kita dan masyarakat mendapat hidup sehat dan sejahtera. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi satu kesempatan belajar, agar umat tergerak hatinya untuk peduli dengan kesejahteraan dan kehidupan sesamanya,” tutupnya.
Penulis: Patris Agat