LABUAN BAJO. SUARANUSANTARA.CO–Sekeluarga Di Nggorang hampir ditelan banjir, kejadian tersebut terjadi pada malam hari tepatnya pada tanggal 28/12/2024 pukul 22:00pm, kejadian tersebut hampir menelan 8 (Delapan) orang nyawa, ungkapan dari warga setempat.
Jafri menyampaikan apabila hujan tersebut turun Di jam satu dini hari, kami sekeluarga pasti tidak ada yang selamat, oleh sebab itu kami berterimakasih kepada yang mahakuasa masih berpihak kepada kami sekeluarga. ungkapnya.
“Jafri mengatakan kami semua dapat Record ( video ), pada malam kejadian melalui Handphone untuk membuktikan bahwa kejadian ini benar-benar adanya, saya selaku korban sempat menghubungi pemilik timbunan tersebut via Chatting WA dan tidak ada respon.
“Karena penyebab kejadian ini sumbernya Aliran air terhambat oleh timbunan material urugkan disaluran pembuangan.
kejadian banjir ini kami sekeluarga panik, kami ambil tindakan untuk mendatangi rumah salah satu Dewan( DPRD) Shale Muhidin untuk menyampaikan kejadian tersebut. tuturnya
“Jafri sebagai pemilik rumah yang kebanjiran mengungkapkan bahwa selama ini walaupun hujan besar air mengalir lancar-lancar saja, dan sebelum adanya timbunan tanah disamping itu tidak pernah air sampai meluap bahkan sampai masuk dalam rumah, kami bersukur kejadian tadi masih bisa diatasi sehingga korbannya cuma barang-barang perlengkapan sajah, (tv) Kasur, spiker dan perlengkapan lainnya. ujarnya
“Kepala Desa Nggorang. Boni mansur mengungkapkan yang pertama air meluap berdasarkan mampet, karena Di aliran air terhambat oleh timbunan material urugkan disaluran pembuangannya.*katanya
“Anggota ( DPRD ) Shale Muhidin lansung ambil tindakan terkait kejadian itu ,diapun lansung via telfon salah satu atas nama yos yang Di kantor dinas (PU) untuk mendatangkan alat bantuan lansung Eksekusi tanah timbunan yang tertutup saluran itu, Eksekusi pada hari Minggu tanggal, /29/12 /2024, pada pukul, 01:37,siang Di gali untuk buat jembatan seadanya walaupun darurat untuk mengantisipasi kebanjiran bila mana ujan datang Di malam hari.” Harapannya tidak terjadi lagi.* ujar Shale Muhidin